SCRIBBLE (Song Fic/OneShoot)

Standar

SCRIBBLE

(OneShoot)

 "G.O SEOHYUN"

Fan Fiction

By_ArtemissGoddess

Main Cast:

Seo Joo Hyun (SNSD)

Jung Byung Hee (G.O MBLAQ)

Other Cast:

Cho Kyuhyun (SJ)

Tiffany Hwang (SNSD)

Song Fic by Scribble MBLAQ

 

Malam hari di pinggiran kota Seoul,

Di sebuah rumah kecil yang reyot,

 

Matanya menatap tajam ke arah seorang wanita muda yang sedang sibuk menata piring-piring dan makanan di meja makan. Mata laki-laki itu memerah, bau alcohol menyerebak di sekujur tubuhnya. Jalannya pun sempoyongan, dengan tertatih-tatih ia menuju wanita muda itu. Di rengutnya langsung lengan wanita itu dengan kasar, sontak saja wanita itu kaget dengan kedatangan pria tersebut di depannya. Belum selesai dengan kekagetannya, pria itu tanpa basa-basi mencium bibir merah milik si wanita.

“Hmph, Jio oppa lepaskan! Kau mabuk lagi ya?!” ujar wanita tersebut dengan sambil melepaskan pertautan bibirnya dengan bibir pria itu.

“Mmmpphhh!!!” Desah suara berat pria tersebut semakin menekankan bibirnya ke bibir mungil wanita itu. Tangan pria itu mendekap kuat kedua bahu wanita itu sehingga tidak ada ruang gerak bagi wanita untuk membebaskan diri. Hingga akhirnya kepasrahan adalah pilihan satu-satunya yang dimiliki wanita tersebut.

PRANGGG!

Bukkk!! Bukk!!

Taplak meja yang digenggam wanita itu jatuh sekaligus bersamaan dengan piring-piring dan gelas yang tadi sudah tersusun rapih di atas meja. Serangan pria itu semakin gencar mencumbui sang wanita yang mulai menitikkan airmata.

“Jio oppa, jebal…berhenti menyakitiku…” ringis wanita itu disela-sela ruang udara yang masih ada.

Tiba-tiba saja pria itu mendorong kuat tubuh wanita tersebut sehingga tersungkur.

“Kau bilang menyakiti? AKU INI SUAMIMU! AKU BERHAK MENCIUMIMU ATAU MENCUMBUI SESUKAKU HEH?!” Gertak si pria.

“Tapi, tidak semestinya kau melakukan ini disaat kau mabuk dan sekasar ini padaku, oppa…” lirih si wanita yang sekarang memilih duduk di pojok dekat lemari. Kentara sekali dari bahasa tubuhnya bahwa ia menggigil ketakutan. Namun, nampaknya pria itu semakin marah dan tidak suka atas jawaban dari si wanita.

“Hei Seo Joo Hyun, apa kau sudah tidak mencintaiku? Kau sudah lelah hidup miskin denganku?” suara pria itu melemah, matanya kini redup memandang ke bawah lantai.

Sunyi…Senyap…

“Katakan! JAWAB PERTANYAANKU!!!” Suara pria itu kembali menggelegar. Dengan tiga-empat langkah ia kembali mendekati wanita itu dan menariknya. Dipegang pipi wanita tersebut dengan satu cengkraman tangannya.

“Kau sudah tidak mau bercinta denganku lagi? Kau jijik kepadaku? JAWAB AKU SEOHYUN!”

“Oppa, mengapa kau berubah?” tangis wanita itu pecah.

Tanpa ada dialog lagi, sang pria menggiring wanita itu ke dalam sebuah kamar yang merupakan kamar satu-satunya di dalam rumah tersebut. Dihempaskannya tubuh wanita tersebut ke sebuah kasur reyot, disusul hempasan tubuh pria itu sendiri. Pria itu memaksa si wanita untuk berhubungan intim, tanpa daya wanita itu hanya pasrah menerima kecupan liar dari mulut yang berbau alcohol, dari cengkraman tangan yang mencabik-cabik, dan dari kejantanan yang menelusup kasar di dalam vaginanya.

Malam yang sama pun berlalu, selalu seperti ini, tersiksa…

===

Pria itu bernama Jung Byung Hee yang biasa disapa G.O atau Jio. Sedangkan, wanita itu bernama Seo Joo Hyun yang biasa disapa Seohyun. Jio dan Seohyun adalah sepasang suami istri. Mereka menikah sejak masih sangat muda, yakni pada usia 17 tahun, pada saat keduanya masih sama-sama duduk di bangku sekolah menengah atas. Mereka teman semasa kecil yang sudah saling mencintai sangat lama. Keduanya tidak pernah merasakan jatuh cinta kepada orang lain, sampai akhirnya mereka sepakat menikah. Keputusan mereka tentu mendapat respon yang tidak menyenangkan, terutama dari keluarga Seohyun. Orangtua Seohyun marah habis-habisan, selain karena putri tunggalnya masih sekolah, ternyata keluarga Jio adalah keluarga kurang mampu. Orangtua Jio hanya mengandalkan peternakan kecil-kecilan guna menghidupi biaya Jio dan kedua adiknya yang masih kecil.

“Kau akan memberikan makan apa untuk putriku?” itu adalah selontar kalimat pedas yang dikeluarkan ayah Seohyun saat Jio datang melamar.

“Cinta tidaklah cukup untuk kalian membina kehidupan sendiri!”

“Apa jangan-jangan kau sudah terlanjur hamil?”

“Cinta kalian hanya cinta monyet!”

Itu lah beberapa komentar miring dari keputusan Seohyun dan Jio untuk menikah. Tidak ada sama sekali yang mendukung mereka, yang ada mereka difitnah telah berbuat terlampau jauh. Padahal mereka hanya ingin mengikat hubungan secara sakral, karena pada saat itu mereka berpikir bahwa cepat atau lambat mereka tetap bersatu, dengan demikian buat apa buang-buang waktu jika lebih cepat lebih baik?

Tentangan demi tentangan mereka berdua hadapi, mereka tetap berdiri pada keputusan mereka untuk menikah. Maka mereka berdua pun akhirnya menikah tanpa persetujuan keluarga Seohyun. Ayah Seohyun yang mengetahui putrinya telah menikah dengan laki-laki yang sepertinya tidak bermasa depan cerah pun menjadi sakit-sakitan hingga pada akhirnya meninggal. Selepas lulus sekolah, Seohyun dan Jio mati-matian mencari pekerjaan guna menghidupi kebutuhan mereka berdua dan juga Ibunya Seohyun. Tuhan pun berkendak baik kepada keluarga kecil itu, Jio mendapatkan pekerjaan di bidang kontraktor, meski hanya menjadi seorang buruh.

Kehidupan yang sangat sederhana mereka jalankan, sampai pada suatu ketika cobaan kembali melanda. Ibu Seohyun diketahui mengidap penyakit kanker rahim dan harus segera dioperasi. Jio dan Seohyun sama sekali tidak memiliki harta atau tabungan berlebihan, warisan yang ditinggali ayah Seohyun pun diambil alih oleh adik-adik ayahnya yang jahat. Untuk meminta sedikit bantuan kepada keluarga Jio pun mustahil, mengingat keluarga itu pun serba kekurangan.

Mendapat tekanan yang teramat berat di usia mereka yang baru saja menginjak 18, adalah sesuatu yang diluar logika. Dengan biasanya remaja seusia itu masih bermain-main, masih memikirkan cita-cita mereka, sedang Seohyun dan Jio dituntut oleh kehidupan rumit rumah tangga. Pengobatan ibu Seohyun pun dilakukan seadanya, tanpa operasi. Hingga setengah tahun kemudian karena tidak bisa lagi menahan sakit, Ibu Seohyun pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Kali ini adalah pukulan kedua yang sangat sakit menderita Seohyun, ditinggal oleh ayah dan ibunya dalam kurun waktu yang tidak terlalu jauh. Ia mulai menyalahi dirinya sendiri atas yang terjadi pada ayah dan ibunya. Seohyun berpikir, ini semua karena keputusannya menikah dengan Jio. Namun, meski begitu Seohyun tidak pernah menyalahkan Jio atas semuanya. Di depan Jio ia terlihat tegar dan mencoba bangkit. Namun, Jio bisa melihat kedalaman luka yang menghinggapi Seohyun. Jio tahu bahwa istrinya itu mulai merasakan penyesalan telah menikah dengan dirinya. Maka, mulailah kerikil-kerikil muncul dalam perjalanan kehidupan mereka. Jio kehilangan kepercayaan diri sebagai seorang suami yang tak mampu menghidupi keluarganya dengan layak. Dan Seohyun menjadi sulit bangkit dari kesedihannya karena Jio sama sekali tidak membantunya berdiri.

“Katakan kau menyesal telah menikah denganku?” ucap Jio suatu ketika, setelah ia mengetahui tidak ada makan malam di meja makan mereka karena sudah tidak ada uang untuk mengebulkan asap dapur mereka.

“Oppa tidak bosan bertanya demikian? Sampai kapanpun aku akan tetap menjawab, bahwa aku sama sekali tidak pernah menyesal menikah denganmu.”

“Kau tidak sedih, kita tidak bisa makan malam mini, Seohyun..”

“Aku tidak terlalu lapar juga kok oppa, cukup minum teh hangat…” ucap Seohyun seraya memeluk suaminya.

“Aku suami yang buruk…”

“Anggap saja Tuhan sedang menguji kita, karena selama ini bukankah kita selalu bahagia menjalani kehidupan? Lagipula besok oppa akan kembali bekerja, dan mendapatkan upah.” Ujar Seohyun semakin mengencangkan pelukannya di tubuh Jio. Jio pun membalas dengan mengecup pucuk kepala Seohyun lembut.

Ya, itu lah Seohyun, ia selalu berusaha meredam apabila Jio mulai emosi dan merendahkan dirinya sendiri. Seohyun selalu bisa membuat Jio kembali percaya diri sebagai laki-laki. Seohyun tidak pernah ikut terbawa emosi, karena ia tahu saat ini yang terpenting adalah mendukung suaminya, jangan sampai suaminya terpuruk.

Setahun…dua tahun…tiga tahun berlalu, sampai pada usia pernikahan mereka yang kelima. Pertengkaran demi pertengkaran makin mewarnai lembar hidup mereka berdua. Persoalan yang paling dasar yang seringkali menjadi pemicu meledaknya pertengkaran adalah soal ekonomi. Ya, Jio sampai saat ini belum juga mendapatkan pekerjaan yang tetap. Ia masih sering berpindah dari satu proyek ke proyek lain, memang hanya pekerjaan serabutan seperti itulah yang hanya bisa dikerjakan seorang lulusan sekolah menengah atas.

Melihat suaminya yang berjuang keras mencukupi kebutuhan hidup mereka membuat Seohyun tergugah untuk membantu dengan bekerja. Kebetulan Seohyun memiliki sahabat yang berkerja di sebuah klub malam sebagai waiters bernama Tiffany. Dengan rekomendasi Fany, Seohyun bisa mendapatkan pekerjaan sebagai waiters. Jio tentu saja melarang keras istrinya bekerja sebagai waiters, terlebih lagi di sebuah klub malam yang isinya kebanyakan lelaki hidung belang. Tapi, bukan Seohyun namanya kalau tidak keras kepala, ia tetap nekat mengambil pekerjaan itu. Jio pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Bulan-bulan pertama berjalan lancar, perekonomian mereka membaik karena gaji yang dihasilkan Seohyun jauh lebih banyak ketimbang upah buruh Jio. Namun, masalah baru muncul dalam kehidupan mereka. Adalah seorang laki-laki bernama Cho Kyuhyun, yang seorang produser kaya raya jatuh cinta kepada Seohyun. Mereka bertemu pada suatu malam di klub, Kyuhyun yang merupakan pelanggan tetap klub itu sudah sangat kenal baik dengan Tiffany. Dan Tiffany pun mengenalkan keduanya, Seohyun mengakui bahwa ia sudah memiliki suami. Namun, Kyuhyun seolah tidak peduli akan status Seohyun dan terus mendekati Seohyun. Kyuhyun banyak membantu kesulitan Seohyun, di klub tidak ada satupun lelaki hidung yang berani menggoda Seohyun karena dirinya. Dan Kyuhyun pun pernah membantu saat Seohyun kebingungan mencari uang untuk pengobatan Jio yang sakit parah. Kyuhyun dengan  suka rela memberikan sejumlah uang untuk membeli obat, membayar rumah sakit, dan pengobatan jalan Jio. Awalnya, Jio tidak mengetahui tetang kehadiran laki-laki bernama Kyuhyun itu sampai suatu ketika dengan mata kepalanya sendiri, Jio melihat Seohyun diantar pulang oleh Kyuhyun sehabis pulang kerja.  Jio yang sudah merasa terendahkan karena membiarkan Seohyun mencari uang sendiri semakin nanar melihat istrinya membiarkan seorang laki-laki lain hadir di tengah-tengah mereka.

“Siapa laki-laki yang mengantarmu tadi?” Tanya Jio ketika Seohyun sudah masuk ke dalam rumah.

“Eh oppa? Itu tadi…”

PLAKKK!!!

Belum sempat Seohyun menjawab, Jio keburu menampar pipi Seohyun.

“Kau sudah berani bermain di belakangku? Kau selingkuh dengan laki-laki itu? Siapa dia?!” bentak Jio.

Seketika Seohyun menangis, bukan karena betapa perihnya pipinya ditampar, melainkan ini pertama kali Jio oppanya memfitnahnya selingkuh. Selama ini mereka bertengkar karena soal keuangan, tidak pernah sama sekali soal perselingkuhan. Hati Seohyun sangat sakit dituduh sedemikian rupa, karena kenyataannya tidak seperti bayangan Jio. Ia selama ini mati-matian bekerja paruh malam demi membantu keuangan mereka, dan Seohyun tentu menjaga benar kehormatan pernikahannya. Tidak pernah sedikit pun selintas dalam pikirannya untuk berpaling melihat laki-laki lain.

“Oppa, dengarkan penjelasanku terlebih dahulu,” ucap Seohyun menahan airmatanya agar tidak deras mengalir.

“Kau sudah berapa kali tidur dengannya? Oh! Aku baru sadar, saat aku sakit dan butuh biaya pengobatan, ternyata laki-laki itu ya yang membantumu?”

DEGG!

Kini oppanya berpkiran dirinya sudah tidur dengan laki-laki lain? Tuhan, sakit sekali dituduh seperti itu oleh orang yang kita sayangi. Sehina itukah dirinya hingga suaminya sendiri tega berpikir demikian.

“Oppa!!! Kau salah paham, aku tidak seperti yang oppa tuduhkan. Malam ini kakiku terkilir, jatuh dari tangga kafe, sehingga Kyuhyun-ssi mengantarku pulang.”

“Heh? Kau sudah pintar juga beralasan.” Nyinyir Jio acuh tak acuh.

“Sinchaaaaa…! Ya, aku memang akui selama ini Kyuhyun-ssi lah yang membantu keuangan kita. Ia adalah pelanggan tetap klub tempat aku bekerja, dan memang ia memiliki perasaan padaku. Tapi, aku berkata padanya aku punya orang yang aku cintai, aku memiliki seorang suami yaitu kamu oppa…dan ia menerima itu, tetapi ia tetap memutuskan ingin berteman denganku.”

“Huh? Kau pikir seorang laki-laki seperti itu mau membantu tanpa ada imbalan yang ia incar? Bulshit!”

“Oppa, jebal…percaya padaku! Kalau kakiku tidak terkilir pada malam ini aku pun tidak mau diantar pulang olehnya. Dan kau perlu tahu, tadi di dalam mobil juga ada Fany-ah yang ikut, jadi aku tidak hanya berdua oleh Kyuhyun-ssi.”

“Jadi, tadi ada Tiffany juga?”

“Ne!”

“Kau tidak berbohong padaku?”

“Jeongmal mianhe oppa, sebenarnya aku ingin bercerita tentang Kyuhyun-ssi dari pertama padamu. Tapi, mengingat karakter oppa yang temperamental membuatku lebih baik tidak usah bercerita. Dan kini aku menyesal telah membuatmu marah…”

“Seo, oppa yang seharusnya meminta maaf padamu. Besok oppa akan bertanya pada Tiffany dan jika bisa bertemu dengan laki-laki itu.”

“Ne, terserah oppa saja…”

“Dan, oppa sekarang melarangmu bekerja disana lagi.”

“Heh?”

Jio pun keesokannya bertemu dengan Tiffany di kafe, membahas masalah yang terjadi pada semalam antara dirinya dengan Seohyun. Tiffany dengan menyesal meminta maaf atas semuanya. Dan, tanpa Jio sangka, Kyuhyun berani datang menemuinya secara jantan mengakui kesalahannya.

“Kenalkan, saya Cho Kyuhyun. Anda pasti suami Seohyun bukan?” Datang Kyuhyun dengan setelan jas cokelat dan celana berwarna senada. Ia langsung mengulurkan tangannya untuk berjabatan kepada Jio. Penampilan Kyuhyun sangat kontras dengan penampilan Jio yang hanya mengenakan T-shirt berwarna abu, dan celana jeans belel. Jio pun sepertinya sedikit terkesima bahwa laki-laki yang hadir di tengah pernikannya dengan Seohyun adalah sesosok laki-laki tampan, berkharisma, dan sangat elite.

Jio hanya membalas sapaan Kyuhyun dengan sedikit menganggukan kepalanya, tanpa membalas uluran tangan Kyuhyun. Tiffany yang ada disana merasa canggung atas suasana yang perlahan berubah atmosfernya.

“Bagaimana kalau kubuatkan minuman dulu untuk kalian berdua?” tawar Tiffany.

“Tidak perlu, aku tidak akan berlama-lama disini.” Jawab Jio.

“Jio-ssi, saya sebelumnya ingin meminta maaf,”

“Ingin meminta maaf untuk apa? karena telah menyukai perempuan yang sudah bersuami?” ketus Jio memotong pembicaraan Kyuhyun.

“Jio-ssi, saya memang menyukai istri Anda. Istri Anda begitu cantik, mempesona, dan beretika baik dan awal dia memberitahu saya bahwa dia telah menikah adalah kecewa yang saya rasakan pertama kali.”

Jio Nampak geram mendengar laki-laki lain memuji istrinya sedemikian rupa.

“Mungkin memang saya telah lancang, tidak memahami posisi Anda sebagai seorang suami. Oleh karena itu saya meminta maaf, dan ini murni kesalahan saya, Seohyun tidak pernah menggubris perasaan saya, ia hanya terlalu sopan untuk menolak saya terang-terangan.”

“Baik. Saya pikir awalnya Anda banci telah menyukai perempuan bersuami. Tapi, mendengar pengakuan Anda barusan, nampaknya nyali Anda sangat besar. Kali ini saya memaafkan,asal Anda tidak pernah mencoba mendekati istri saya lagi!”

“Tapi, Anda percaya takdir?” sela Kyuhyun.

“Heh? Tentu saya percaya.”

“Jika suatu saat ada kesempatan dimana saya bisa menggapai hatinya, bukan dengan cara merebut, apa Anda rela melepasnya?” tantang Kyuhyun.

“Yang saya tahu, takdir saya adalah memiliki hatinya selamanya. Fany-ssi, aku pamit dulu. Dan kau pasti sudah diberitahukan oleh Seohyun bahwa mulai hari ini ia mengundurkan diri, bukan?”

“Eh, ne…” jawab Fany.

Lalu setelah itu Jio pergi meninggalkan Kyuhyun dan Tiffany.

===

Kembali pada malam yang kelam,

Jarum jam menunjukkan pukul 02.00 pagi, namun Seohyun nampak belum tertidur. Ia meringkuk membelakangi tubuh Jio yang sudah terlelap sejak tadi. Airmatanya masih menderaskan kesedihan setelah apa yang baru saja dialaminya. Sudah sangat sering pada bulan belakangan ini Jio menyakitinya, baik secara fisik maupun batin. Fisik tentu saja sakit, karena hubungan intim mereka sudah tidak selembut dulu, tidak sepenuh cinta seperti dulu. Belakangan ini mereka bercinta dengan keadaan Jio sedang emosi, mabuk, dan itu membuat dirinya sangat kasar memperlakukan Seohyun. Soal batin pun tersiksa, pernah beberapa kali Seohyun baik-baik mengajak Jio bercinta dalam keadaan normal, namun Jio menolak secara kasar. Hubungan mereka yang sudah tidak sehat itulah yang akhir-akhir ini sering membuat airmata Seohyun lebih sering menetes.

Pasca pengunduran diri Seohyun dari kafe sekaligus klub malam itu membuat perekonomian keluarga kecil mereka mengendur kembali. Jio jarang mendapat job, sedangkan tiap hari mereka butuh makan, setiap bulan butuh bayar sewa rumah, bayar listrik, bayar air, dan sebagainya. Sekelumit masalah ini semakin lama, semakin menjadi bom waktu. Meledak tidak kenal waktu dan tempat. Keharmonisan yang mereka bina perlahan runtuh dan terancam punah.

Seohyun beranjak dari tempat tidurnya, dengan pelan ia menuju kamar mandi. Dinyalakannya keran air sekencang mungkin. Lalu ia menangis sejadi-jadinya, menjerit meluapkan sakitnya. Bukan karena tidak cinta lagi, ia menangis. Bukan juga karena membenci suaminya. Seohyun menangis karena Jio telah berubah banyak, berubah menjadi seseorang yang nyaris tidak ia kenali lagi.

Seohyun memandangi wajahnya di cermin yang terpasang di kamar mandi. Terlihat nyata ada lebam biru kekuning-kuningan di dekat sudut matanya. Seohyun pun membuka gaunnya, sudah tidak terkejut lagi ia melihat payudaranya merah-merah, bahunya pun dihiasi bercak bercak merah. Dirinya mengakui kini lebih seperti boneka pelampiasan Jio, ketimbang disebut seorang istri. Seohyun terduduk lemas di pinggiran bak mandi, memeluk dengkulnya sembari menenggelamkan kepalanya dan terus menangisi dirinya. Hingga tanpa sadar, ia telah terlelap.

Keesokan paginya,

Jio yang sudah sadar dari mabuknya sangat terkejut melihat Seohyun sedang menelungkup di kamar mandi yang sudah tergenang air.

“Seohyun?” Panggil Jio panik, namun Seohyun hanya membuka matanya pelan tanpa menjawab.

“Oh my! Badanmu panas sekali. Apa yang kau lakukan? Semalaman di kamar mandi?”

Seohyun terlihat sangat lemah untuk bangun, tubuhnya pun menggigil hebat, sehingga Jio menggendongnya dan menidurkannya di tempat tidur.

“Mianhe…Seohyun…”

“Oppa selalu mengucapkan kata itu setelah menyakitiku, tapi oppa melakukannya lagi..” lirih Seohyun tanpa membuka mata.

….

“Apa sebaiknya kita berpisah, Seohyun?”

….

“Aku tidak mau menyakitimu lagi lebih dari ini,” rintih Jio yang sudah menangis pelan.

“Akan aku pertimbangkan, sekarang oppa pergilah…biarkan aku istirahat sendiri disini.”

….

Lalu Jio pun pergi.

Mungkin aku bisa bercinta dengan kamu  kendati kata kata mu selalu menusuk jantung melukai ku. 
Mungkin ku mau memaafkan mu kembali demi cinta yang ada di hatiku, meloloskan mu dari kata pisah. 


Seohyun mulai membuka matanya dan beranjak bangun, menuju jendela kecil yang ada di sudut kamar. Dengan tatapan sendu ia memandang Jio yang pergi dari kejauhan.


Mungkin sang fajar dan sayap burung burung patah menyaksikan kita berseteru, Selalu tak pernah damai. 

 

Seohyun mulai kembali menangis terpukul. Pisah? Kata itu yang diucapkan Jio kepadanya. Padahal selama ini ia selalu menahan kata itu untuk tidak terucap dari bibirnya. Bagaimanapun tersiksa hatinya, masih lebih jauh tersiksa apabila ia harus berpisah dengan Jio.

 

Mungkin cintaku terlalu kuat dan menutupi jiwa yang dendam akan kerasmu , sehingga kita bersama. Mungkin… 

Siang hari, di kafe tempat dulu Seohyun bekerja.

“Pikirkanlah masak-masak saranku, Seohyun-ah. Aku rasa ini jalan yang harus kau tempuh. Mau sampai kapan kau terus begini?” ucap Tiffany sambil memandangi sahabatnya yang wajahnya pucat dan lebam.

“Menjadi aktris? Apa aku mampu?”

“Awalnya, tidak langsung terjun menjadi aktris, kita akan belajar membintangi produk iklan terlebih dahulu.”

“Kita? Maksudmu?”

“Ya, kita! Aku dan dirimu. Aku juga sudah bosan, Seohyun-ah menjadi waiters selama bertahun-tahun. Jika ada yang bisa mengubah masa depanku mengapa aku harus bertahan?”

“Tapi, Jio oppaa…”

“Kau masih memikirkannya? Lihatlah sayang apa yang ia lakukan padamu? Dan lagipula ia minta pisah bukan?”

“Tapi, tidak semudah itu Fany-ah…”

“Dengar ya sayang, aku memberi saran ini bukan untuk mendorongmu pisah dengan Jio oppa. Aku hanya ingin kau bisa tegas, pisah untuk sementara waktu tidak apa, mungkin dengan begitu Jio oppa bisa berubah dan lebih mengerti hadirmu.”

“Maksudmu?”

“Dengar, kau sudah mengenalnya lebih dari sepuluh tahun bukan?”

“Ne, sejak umur kami tiga tahun…”

“Nah, 15 tahun kalian saling mengenal, 6 tahun sudah menikah. Kalian belum pernah berpisah dalam jarak yang jauh kan? Aku pikir, berpisah sementara akan membuat otak kalian berpikir lebih jernih. Anggap saja sebagai mediasi untuk perenggangan hubungan kalian yang sering diterpa badai masalah. Bukankah kata seseorang, baru menyadari jika sudah kehilangan?”

“Baiklah Fany-ah, aku ikuti saranmu.”

“Bagus, kalau begitu besok pagi-pagi kemasi barangmu. Kita akan pindah ke dalam kota, Kyuhyun-ssi sudah memesan apartemen buat kita disana.”

“Tapi, aku masih ragu apa Jio oppa tidak akan marah aku pergi diam-diam dan lagipula masih ada kaitannya dengan Kyuhyun-ssi…”

“Kyuhyun-ssi sudah punya pacar sekarang, kau tidak perlu takut akan perasaan dia padamu dulu, ara?”

“Arasho.”

            Dear Jio oppa,

            Mianhe, aku meninggalkanmu tanpa pamit. Aku ingin menyendiri, ingin merenungkan apa yang kau bilang kemarin tentang keputusan pisah. Beri aku waktu untuk menjawabnya,  karena pertanyaanmu bagiku adalah pertanyaan paling sulit untuk kujawab. Jika ada jawaban yang bisa kuberi adalah, aku masih mencintaimu. Rasa cintaku masih sama sejak pertama kali kita bertemu, tidak berubah sedikitpun meski kadang kau memaksaku untuk menguranginya. Aku memang kecewa dengan sikapmu akhir-akhir ini, tapi aku yakin itu bukan hati oppa sebenarnya.

            Jangan mencari aku ya, aku ingin kita introspeksi diri masing-masing. Aku tidak bilang aku benar, aku juga harus introspeksi kesalahanku. Oppa tidak usah khawatir juga, aku bersama Tiffany. Oppa jaga kesehatanmu ya!

 

 

Salam sayang,

 

 

Seohyun

 

Ps: saranghae…

 

Jio sedih sekali ketika menemukan kertas di atas meja kamarnya dan membacanya dengan tangis tertahan. Ia kemudian memeriksa lemari, benar Seohyun-nya telah pergi karena tidak ada lagi pakaian-pakaian Seohyun tergantung disana. Kini Jio hanya mampu meratap, menangisi kesalahannya yang membuat orang tersayangnya pergi meninggalkannya.

Seohyun, mianhe…

Aku tidak bermaksud benar-benar ingin pisah denganmu. Aku sudah melampaui batas menyakitimu, sehingga kau pergi. Ini kesalahan terbesarku. Aku belum pernah membuatmu bahagia. Aku laki-laki paling tidak berguna di dunia ini. ARGHHHHHH!!!

Huhuhu…

Mianhe…

Why won’t this good-for-nothing, heartaching illness heal?
There isn’t a scar on the outside but why does it hurt so much?
Like tiredly standing dominos with no end
I can’t hold back the sadness as it gets bigger

Jio merengkuh pigura yang memampang foto dirinya dengan Seohyun, tersenyum melihat kamera. Air matanya jatuh menetes di atas pigura tersebut, pikirannya melayang-layang.

Aku Ingin kembali ke masa-masa saat kita bisa tertawa seperti ini, Seohyun…saat kita bermimpi tentang masa depan kita yang cerah. Tetapi, ternyata itu tidak semudah yang dulu kita bayangkan. Kau harus tersakiti karena aku yang tidak becus menjadi pendampingmu. Aku mencintaimu, apa yang harus aku lakukan jika kau sudah tidak disini lagi?

As I think of you, who left, I hold it in and hold it in
But tears keep falling, keep bursting out
The memories you wrote are still in my heart
No matter how hard I try, I can’t erase those scribbles

Waktu demi waktu berlalu. Seohyun tidak pernah kembali ke sisi Jio lagi, ia berjuang meniti karir sebagai seorang model bintang iklan. Sementara Jio semakin kehilangan kendali, semangat hidupnya di ambang batas. Ia memilih kembali ke rumah keluarganya, memutuskan membantu Appa-nya mengurusi peternakan. Keluarganya sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada urusan rumah tangganya dengan Seohyun karena Jio nyaris tidak pernah berbicara.

Setahun kemudian…

“Hyung! Lihat sini, bukankah itu Seohyun nuna?” teriak salah satu adik laki-laki Jio.

Jio langsung melesat mendatangi adiknya ketika mendengar adiknya menyebut nama istrinya. Mendengar namanya saja, membuat hati Jio bergemuruh rindu.

“Lihat!” tunjuk adiknya ke layar televisi. Benar saja, di sebuah iklan ada sosok wanita cantik yang amat sangat dikenali Jio, Seohyun-nya, istri-nya…

Jio kaget sekaligus senang, ternyata Seohyun hidup dengan baik selama setahun ini. Dan hatinya benar-benar lega bisa melihat kembali istrinya, meski hanya sebatas di balik televisi. Selagi ia melamun, adik Jio yang satunya lagi menepuk pundaknya.

“Oppa, kenapa melamun? Ini sudah pukul berapa? Apa kita tidak telat jika tidak berangkat sekarang?” ujar adik perempuan Jio.

“Oh, iya! Kajja kita berangkat.”ucap Jio yang sudah tersadar dari lamunannya.

“Eomma, Appa, aku dan Jio oppa berangkat dulu ya!”

“Ya, hati-hati!” jawab Appa mereka.

“Bernyanyilah yang bagus Jio-ah! Jangan memalukan adikmu,” ujar Eomma mereka.

“Tenang Eomma, Oppaku sudah menjadi wedding singer yang t.o.p! hehe…” jawab adik perempuan Jio sambil tertawa.

Sudah enam bulan ini Jio sering tampil menyanyi di acara pernikahan. Semua berawal dari saat Jio sedang bernyanyi sambil memainkan gitar usangnya di peternakan. Secara tidak sengaja nyanyian Jio di dengar adik perempuanya yang bernama Dayoung. Suara Jio memang merdu dan mampu membuat orang yang mendengarnya hanyut dalam lirik yang disampaikan. Setelah beberapa kali dipaksa oleh adiknya, Jio tampil pertama kali dalam sebuah acara pernikahan saudara mereka. Disana Jio menjadi tamu yang menyumbangkan sebuah lagu. Tak disangka respon dari para tamu undangan sangat baik dan memuji suara Jio yang bagus. Dari situlah muncul gagasan Dayoung untuk mempromosikan oppanya menjadi wedding singer, tentu saja dengan bayaran. Selain menyanyi di acara pernikahan, Jio pun sering bernyanyi di kafe-kafe. Uang hasil dari menyanyi sangat lumayan, Jio ingin memberikannya kepada orangtuanya, karena selama ini ia belum membalas jasa orangtuanya. Namun, niat Jio ditolak oleh eomma dan appanya, mereka menyuruh agar Jio menabung, untuk suatu saat kelak jika ia berumah tangga kembali.

Sementara kehidupan Seohyun pun berubah drastis, sudah dalam setahun ini ia menjadi model dalam berbagai majalah. Dan baru-baru ini ditawari untuk membintangi sebuah iklan produk kosmetik. Namanya semakin dikenal sebagai model cantik dan berbakat. Semua berkat Cho Kyuhyun, yang merupakan produser ternamaan di Korea. Namun, bukan berarti jalan karir Seohyun mudah berkat Kyuhyun, bakat yang dimiliki Seohyun mumpuni, selain juga wajahnya yang cantik alami.

“Seohyun-ah! Ada kabar baik!” ujar Tiffany ketika Seohyun baru masuk apartemen setelah sehabis pemotretan.

“Wah kabar baik apa?”

“Tadi Kyuhyun oppa menelpon, ia bilang kau ditawari untuk main drama series!” teriak Fany girang.

“Mwo? Sincha???” Tanya Seohyun setengah tak percaya.

“Sincha! Besok kita akan menemui sutradaranya untuk membahas lebih lanjut.”

Lalu mereka berdua berpelukan.

“Fany-ah, jika aku sudah sering muncul di televisi, Jio oppa pasti akan melihatku. Apa saat melihatku, dia merindukanku?”

“Molla! Yang pasti ia akan menyesal telah menyia-nyiakan dirimu selama ini. Karena kau kini sangat cantik, hehe…”

‘Oppa, bogoshipta…’ gumam Seohyun dalam hati.

“Seohyun-ah! Aku memutuskan ingin jadi manajermu saja ah!” teriak Fany memecah lamunan Seohyun tentang Jio.

“Oppa, kau sudah pulang?” Tanya Dayoung

“Iya, tadi sehabis menyanyi, oppa ditraktir makan oleh teman oppa terlebih dahulu.”

“Wah, aku menyesal tadi tidak ikut!”

“Wooh makanan mulu yang ada di pikiranmu! Pikirin tuh lemak di perut! Hahaha.” Goda Jio.

“Eh oppa…”

“Hm?”

“Apa oppa kangen dengan Seohyun eonni?”

“Wae kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?”

“Hanya ingin tahu saja. Oppa sudah tidak bertemu dengan eonni lewat dari setahun kan?”

“Ne, aku merindukannya…Tapi, jika mengingat kesalahan-kesalahan oppa padanya, membuat oppa merasa tidak pantas merindukannya.”

“Oh, oppa sabar ya…oh ya, tapi eonni sekarang neomu-neomu yeppuda! Lihat ini.” Ujar Dayoung sembari menyodorkan sebuah majalah fashion Korea.

Jio melihat apa yang dimaksud Dayoung, ternyata di majalah itu terpampang foto-foto Seohyun yang menjadi model sebuah branded.

“Cantik ya, oppa?” Tanya Dayoung

Jio hanya mengangguk pelan.

“Apa oppa tidak ingin menemui eonni?”

“Oppa sangat ingin sekali menemuinya, tapi oppa bingung apa yang harus oppa lakukan jika bertemu dengannya.”

“Ah, cham! Tadi katanya kangen…Lagipula oppa kan sudah berubah, oppa sudah menjadi penyanyi.”

“Hehehe penyanyi kafe masih belum bisa dibanggakan, Dayoung-ah!” Ujar Jio sembari berlalu pergi ke kamarnya. Di tangannya masih terpegang majalah tadi.

Seohyun sudah memulai aktifitas barunya, yaitu shooting drama terbaru di salah satu stasiun televisi Korea Selatan. Meski bukan menjadi pemeran utama, Seohyun terlihat bersungguh-sungguh memerankan karakternya. Kebetulan produser drama tersebut adalah Kyuhyun, sehingga Seohyun merasa tidak terlalu canggung berada di situasi yang awam baginya.

Pada saat break,

“Seo, ini kopi dingin untukmu.” Kyuhyun menyerahkan satu cup kopi yang terlihat segar di kondisi terik siang ini.

“Wah oppa! Kalau pemain lain lihat bisa-bisa mereka iri pada Seohyun-ah!” celetuk Tiffany.

“Hehehe. Buat manajernya Seohyun juga ada nih,”

“Gomawo, oppa.” Ucap Seohyun.

“Bagaimana apa kau nyaman menjalani shooting ini?” Tanya Kyuhyun kepada Seohyun yang asik membaca script dialognya.

“Eh? Lumayan, krew-krew disini sangat kooperatif. Sunbae-sunbae pun banyak membantu aktingku.”

“Bagus jika begitu…ada wacana bahwa akan ada drama selanjutnya, dan kau diperbincangkan untuk menjadi pemeran utamanya.”

“Hah? Sincha?” reaksi Fany dan Seohyun bersamaan.

“Ini baru wacana, dan akan berlanjut jika mereka melihat progress aktingmu.”

“Seohyun-ah, kau benar-benar daebak!” puji Fany.

“Aku akan berusaha,” jawab Seohyun tersenyum.

….

“Oh ya, oppa kapan pesta pertunanganmu?” Tanya Tiffany.

“Heh?” Kyuhyun nampak risih mendengar pertanyaan Tiffany.

“Aku belum bisa bilang kapan.”

“Oh…”

Kyuhyun tenggelam dalam memandang Seohyun yang kini sedang di make-up oleh penata rias. Tidak salah lagi, sebenarnya Kyuhyun masih menyimpan rasa untuk Seohyun. Ia sedikit riang hati mengetahui Seohyun sedang ‘berpisah sementara’ dengan suaminya. Namun, saat itu siatuasinya Kyuhyun sudah menjalin hubungan dengan seorang gadis yang dijodohkan oleh eommanya. Sehingga, untuk kedua kalinya ia memendam rasa itu di lubuk hatinya untuk Seohyun.

Di sebuah kafe terkenal di kawasan elite Seoul, sedang berlangsung party yang diselenggarakan oleh krew drama yang dibintangi Seohyun. Party atas rating drama yang memuaskan. Di acara itu hadir pula Kyuhyun, Tiffany, dan tentu saja Seohyun. Semua bergembira dan berjoget-joget merayakan keberhasilan mereka. Tidak dengan Kyuhyun dan Seohyun yang hanya duduk-duduk melihat rekan-rekan mereka.

“Kau tidak ikut turun?”

“Ah? Aku tidak biasa berjoget-joget begitu, oppa sendiri?”

“Aku sedang malas.” Jawab Kyuhyun seadanya. Padahal ia memang sengaja ingin menemani Seohyun.

Dentuman-dentuman music yang keras dan bola-bola lampu mewarnai kemeriahan kafe itu tiba-tiba saja terganti dengan suasana mellow. Sayup-sayup terdengar dentingan suara gitar dari arah depan, dan sorotan lampu mengarah kepada seorang pria yang duduk disana.

“Yeorobun, malam ini saya akan membawakan sebuah lagu. Selamat menikmati, Even in My Dreams…” ucap laki-laki di depan sana.

PROK PROK PROK! Tepuk tangan riuh menyambut penyanyi tersebut. Seohyun di tempatnya tiba-tiba bereaksi mendengar suara itu, hatinya tiba-tiba berdegup kencang. Ia lalu menolehkan pandangannya ke arah depan sana. Samar-samar ia memperhatikan dengan seksama wajah penyanyi itu.

DEGG!!

‘Jio oppa?’ teriaknya dalam hati.

Laki-laki yang ternyata adalah Jio itu, mulai menjetikkan senar pada gitarnya dan mulai menyanyi. Suaranya terdengar lembut dan merdu, membuat semua yang ada disana terhanyut. Terlebih lagi, lagunya sangat dalam maknanya. Seohyun yang melihatnya tidak sadar sudah menitikkan air matanya. Setahun lewat tidak bertemu, dan kini harus bertemu dengan cara yang tidak sengaja. Dan entah karena kebetulan atau tidak, mata Jio pun menyadari ada Seohyun di salah satu dari sekian banyak orang.

DEGG!! Jio sempat kehilangan nadanya ketika pandangannya bertubrukan dengan pandangan mata Seohyun. Buru-buru Seohyun menghindari kontak mata dengan Jio, namun Jio tetap memandangnya. Jio pun melihat disamping Seohyun ada laki-laki itu: Cho Kyuhyun.

“Itu suamimu bukan?” Tanya Kyuhyun menyadari bahwa penyanyi di atas panggung mini itu adalah Jio.

Seohyun diam seribu bahasa. Airmatanya meleleh.

~~

(Just once) Look at me
(Only for you) I’ll give you my heart
Do you really not see me?
Me who really wants you and wants you, I can’t even love
My heart hurts this much
I’ll hold your hands tightly so I can rely my feelings
Come back to me

~~

I still want to love you, you changed in one morning
(I feel so sad, I can’t stop cryin’)
My lips speak you, my tears remember you who left
I want to love you , but it doesn’t work, like an idiot

~~

Jio bernyanyi dengan penuh perasaan dan matanya tetap memandang Seohyun dengan perasaan yang sulit dijabarkan. Ia terus menyenandungkan lagunya, meski hatinya sakit menyanyikan lagu yang kebetulan sangat menggambarkan suasana hatinya.

I only want to look at you, I want to give you my love
I want to put you in my embrace
I’ll look forward to you smiling at me, who can change your changed feelings
Even in my dreams

More than before I met you
I’m more lonelier
My heart may become more weight for you to handle
Don’t push me away, please don’t turn around
I won’t get bad feelings

Me who wants you and wants you, I can’t even love
My heart hurts this much
I’ll hold your hands tightly so I can show you my feelings
I only want to look at you, I want to give you my love
I want to put you in my embrace
I’ll look forward to you smiling at me, who can change your changed feelings
Even in my dreams

(Even in My Dreams_G.O Mblaq)

Di lirik terakhir Jio meneteskan airmatanya, dan semua orang yang di kafe tersebut berdiri memberikan applause atas tontonan yang bagus dan menyayat hati tersebut. Di tempatnya pun Seohyun berhasil terdiam setelah menyaksikan suaminya sendiri bernyanyi.

“Kau masih mencintainya?” Tanya Kyuhyun.

“….”

“Aku tidak habis pikir kenapa suamimu itu tidak mendatangimu!” protes Tiffany ketika mereka tiba di apartemen mereka setelah party.

“Belum tentu ia melihatku, Fany-ah…”

“Apakah! Aku melihatnya sendiri ia bernyanyi tanpa memindahkan pandangannya padamu. Tapi, benar-benar tidak menyangka ia telah menjadi penyanyi?”

“Aku sedikit lega setelah melihatnya, ia sehat dan nampaknya sudah berubah.” Lirih Seohyun pelan.

“Tapi ia gengsi sekali tidak menemuimu, huh!”

“Mungkin belum waktunya kami bertemu.”

Di rumahnya Jio berhasil gelisah karena kebodohannya tidak menemui Seohyun di kafe tadi. Padahal, setelah sekian lama mereka berpisah dan kini bertemu lagi hanya sekedar memandang? Sungguh menyesal.

“Oppa! Chukaeeee!!!” teriak Dayoung tiba-tiba menganggetkan dirinya yang sedang gusar di tempat tidur.

“Mwo, bisa tidak untuk gak teriak-teriak?”

“Mianhe, habis aku saking senangnya sih. Aku sudah tahu dari Seungho oppa kalau tadi kau di kafe ditawari seorang kru televisi untuk mengisi sebuah soundtrack di drama terbaru kan?”

“Ne, benar.”

“Berarti itu adalah awal untuk oppa debut menjadi seorang penyanyi professional!”

“Ya, kebetulan saja tadi ada seorang produser yang melihatku bernyanyi.”

Beberapa waktu berselang setelah pertemuan tidak sengaja antara Seohyun dan Jio.

Masing-masing sibuk dengan aktifitasnya, Jio dengan penggarapan lagu terbarunya, sementara Seohyun sibuk menyelesaikan episode-episode akhirnya di dramanya.

“Seohyun-ah! Mianhe aku tiba-tiba terserang diare, jadi aku tidak bisa menungguimu shooting.” Ucap Fany dari seberang telepon.

“Gwenchana, aku nanti bisa pulang sendiri pakai taksi.” Jawab Seohyun.

“Ne, take cara babe, bye bye.”

“Ne…”

Malam sudah larut, namun Seohyun masih di lokasi syuting menyelaikan scene akhirnya. Setelah beberapa kali take, akhirnya selesai sudah agenda syuting Seohyun. Semua bertepuk riuh atas kerja keras seorang Seo Joo Hyun selama drama ini berlangsung.

“Seo, ayo kita pulang.” Ajak Kyuhyun yang sudah daritadi menunggu.

“Aku bisa pulang sendiri kok oppa.” Tolak Seohyun halus.

“Ada yang ingin aku bicarakan tentang project selanjutnya padamu,”

“Hm, baiklah…”

Sebelum pulang, mereka mampir terlebih dahulu untuk minum dan membicarakan hal yang tadi dikatakan Kyuhyun.

“Jadi, aku terpilih menjadi pemeran utama wanita?” ucap Seohyun setengah tak percaya.

“Ya, chukae Seohyun!”

“Aku tidak menyangka, oppa…” benar-benar tidak menyangka, itulah yang dirasakan Seohyun karena ia adalah pendatang baru dalam industri hiburan Korea, namun sudah bisa mengalahkan aktris semacam Im Yoona yang rencananya juga tadi akan mengisi peran yang diambil Seohyun.

“Mulai sekarang kau harus lebih bekerja keras, dan latihan terus.”

“Arasho…” ujar Seohyun sambil tersenyum. Tanpa disadari, bahwa senyumannya itu di mata Kyuhyun adalah cobaan terberat. Hanya melihat saja senyuman Seohyun tanpa memilikinya adalah rasa sakit yang luar biasa bagi Kyuhyun.

Hujan tiba-tiba mengguyur Seoul malam itu,

Di mobil, Kyuhyun dan Seohyun masing-masing terdiam.

Entah karena terbawa suasana hujan yang romantis, atau karena masih terpengaruh alcohol, Kyuhyun tiba-tiba menggenggam tangan Seohyun yang bebas di atas pangkuannya. Seohyun tentu saja terlonjak, namun tidak berusaha melepaskan genggaman Kyuhyun.

“Aku akui, aku belum bisa melupakanmu.” Ujar Kyuhyun pelan.

“Heh?”

Dan tanpa disadari, wajah Kyuhyun sudah condong mendekati wajah Seohyun yang bersemu merah.

Cupp!

Bibir Kyuhyun mendatangi bibir Seohyun dan menciuminya dengan lembut. Anehnya, meski hatinya menolak, tapi Seohyun tidak bisa menolak ciuman dari Kyuhyun. Ia pun membalas dan mereka pun berciuman cukup lama.

Keesokan paginya, barulah Seohyun tersadar. Ia awalnya kaget saat terbangun melihat pemandangan kamarnya yang berbeda. Dan ia lebih shock lagi saat menemukan ada sosok manusia di sampingnya. Seohyun benar-benar terperangah dengan keadaannya yang tidak berpakaian dibawah selimut, dan nyaris berteriak ketika menyadari bahwa manusia di sampingnya, yang berbagi selimut dengannya adalah Kyuhyun!

Dengan sekuat tenaga, ia mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi semalam dengan dirinya dan Kyuhyun. Dan, hatinya menjerit ketika ia berhasil mengingat bahwa sepulang dari minum-minum, ia tidak pulang kembali ke apartemennya, melainkan pulang ke apartemen Kyuhyun. Dan…mereka berdua bercinta. Seohyun buru-buru ke kamar mandi, ia termenung di bawah kucuran air shower yang membasahi tubuhnya. Seohyun mulai menangis dalam diam, mengutukki perbuatanya.

Ottokhe? Apa yang aku perbuat semalam? Mengapa aku segampang itu? Aku telah tidur dengan laki-laki lain?

Seohyun terus mendebat hati nuraninya. Ia kecewa benar dengan dirinya sendiri karena telah menginjak-injak kehormatan pernikahannya dengan perbuatan yang ia lakukan. Ia tidak bisa membayangkan jika Jio tahu perbuatannya. Setahun lebih ini mereka berpisah, dan hasilnya adalah dirinya berselingkuh?

“Jio oppaaaaaaaaaaaaa…mianhe,” raung Seohyun dalam kamar mandi, tanpa ia ketahui Kyuhyun mendengarnya dari balik dinding. Hati laki-laki itu tiba-tiba mencelos merasa bersalah sudah berbuat tidak sewajarnya pada Seohyun semalam tadi.

Hari-hari berikutnya adalah kecanggungan yang terjadi antara Kyuhyun dan Seohyun. Padahal mereka terlibat lagi dalam produksi drama terbaru Seohyun yang kali ini menjadi pemeran utama wanita. Namun, Seohyun selalu menghindar jika bertemu kontak mata dengan Kyuhyun. Terlebih lagi, pertunangan Kyuhyun dengan yeojachingunya sudah semakin dekat. Rasanya mustahil apabila Seohyun membahas masalah pada malam hari itu dengan kondisi ia masih berstatus istri orang, dan Kyuhyun berstatus calon tunangan perempuan lain.

“Malam ini akan ada press confress untuk drama terbarumu kan? Kau ingin aku memesan gaun di butik biasa atau kita beli saja di Mall?” Tanya Fany.

“Pesan di butik langganan saja, aku malas keluar sampai nanti malam.” Jawab Seohyun sedang malas-malasan di sofa ruang tengah apartemen.

Malam hari, di acara press confress…

Drama kali ini digadang-gadang menjadi drama yang heboh karena menghadirkan aktris pendatang baru yang mengusik perhatian masyarakat Korea karena bakat dan kecantikan wajahnya. Selain itu, ia dipasangkan dengan actor Korea yang sudah lama melalang buana, yakni Jung Il woo. Malam ini pun semua pemeran, sutradara, penulis naskah, pengisi ost datang dan melakukan sesi wawancara dengan para pers. Seohyun yang duduk di posisi center, yang tentu saja menjadi pusat perhatian, sedari tadi tidak bisa menahan kegalauan hatinya. Padahal sorot blitz menghujaninya, dan banyak pertanyaan dari wartawan terlontar untuknya, namun Seohyun seperti tidak sedang berkonsentrasi.

15 menit sebelum press confress berlangsung,

“Seohyun-ssi, mari aku perkenalkan kepada para pengisi soundtrack drama-mu. Kau harus mendengarkan lagu-lagu mereka guna menghayati karaktermu.” Ajak sutradara Kim kepada Seohyun.

Lalu sutradara Kim mulai mengenalkan satu persatu dari 3 orang penyanyi yang ada disana. Seohyun tiba-tiba saja terkesima bahwa salah satu dari 3 orang itu adalah suaminya, Jio…

“Ini Jio-ssi, dia adalah penyanyi yang akan debut. Namun, meski penyanyi baru, suaranya sangat dahsyat dan pas untuk membawakan 2 lagu pada drama kita. Jio-ssi, kenalkan ini bintang utama kita, Seohyun-ssi.” ucap Sutradara Kim.

Lalu dengan canggung kedua orang yang sudah saling mengenal ini berjabatan tangan dan tersenyum satu sama lain. Ada getaran yang hangat menyelimuti keduanya saat kembali bersentuhan setelah sekian lama berpisah. Setelah itu, Seohyun mulai tidak berkonsentrasi lagi karena sungguh sangat tidak menyangka bahwa ia akan terlibat project dengan Jio.

“Seohyun-ssi, dengarkan lagu ini secara seksama. Karena lagu yang dibawakan Jio-ssi tersebut adalah soundtrack utama drama kita. Oh ya, ini lagu karangan dia sendiri lho. Sungguh penyanyi yang berbakat!” ujar Sutradara Kim. Seohyun hanya mengangguk lemah, matanya tidak lepas memandang Jio yang sedang bernyanyi.

 

As I think of you, who left, I hold it in and hold it in
But tears keep falling, keep bursting out
The memories you wrote are still in my heart
No matter how hard I try, I can’t erase those scribbles
           

Terlintas kembali fragmen-fragmen saat mereka berdua masih sangat kecil. Selalu bergandengan tangan jika pergi kemana pun. Seohyun yang lucu selalu bisa membuat Jio tertawa, Jio yang selalu membela Seohyun mati-matian jika ada anak laki-laki yang menjahilinya. Masa kanak-kanak mereka yang sangat indah.


It’s been a few days but I can’t remember anything
Everything is vague but only you are clear

Kembali teringat ketika hari pertama Jio bilang bahwa ia menyukai Seohyun. Tidak peduli saat Seohyun sedang tertawa, sedang menangis, atau sedang marah, Jio mengaku ia selalu suka Seohyun yang apa adanya.


In my heart (in my heart, my heart)
In my heart (in my heart, you are there)
Only you are written in it
What to do (what to do, what to do)
What do I do (what to do, I can’t erase)
Erasing you is not something I can do

Kenangan saat mereka berdua membuat keputusan untuk menikah di usia muda. Ketika semua keluarga mereka menentang keras, namun mereka tetap berdiri pada satu pendirian. Teringat malam pertama yang sangat begitu indah, saat Seohyun merasa hanya Jio-lah satu-satunya lelaki yang memilikinya. Dan Jio merasa tidak akan sanggup mengganti posisi Seohyun dalam hatinya.


Will I be able to erase you? To forget you?
Will I be able to erase you? To forget you?
Will I be able to erase you? To forget you?
Will I be able to erase the scribbles of these memories?

Namun, waktu terkadang bisa berubah menjadi musuh manusia. Kehidupan mereka berubah menjadi neraka. Bertengkar dan selalu bertengkar. Sampai pada akhirnya Seohyun pergi dan Jio di tengah keterpurukannya. Lagu ini, berjudul Scribble, yang artinya tulisan semrawut, sebuah lagu ciptaan seseorang laki-laki yang tidak bisa hidup tanpa perempuannya.


I can’t let you go – even when I say this monologue
You, you can’t hear it yeah

Without you, I (can’t have fun)
Without you, I (have no reason to live)
Without you, I have no courage to live

Every song I hear (now)
Seems like my story (so I blankly)
I sing it alone and the held back tears fall again

(Scribble-MBLAQ)

 

Di tempatnya masing-masing, Jio dan Seohyun menangis dalam hati mereka masing-masing. Mereka harus saling berbicara, nanti.

==

“Aku ingin kau kembali…”

Kalimat itu terus-menerus terngiang-ngiang di benak Seohyun. Kini Seohyun tengah menatap lurus ke pantulan dirinya di cermin kamar mandi kafe. Airmata deras mengalir di pipinya. Seharusnya ia senang karena pada akhirnya tadi dirinya dan Jio bertemu dan berbincang cukup lama. Jio pun meminta maaf kepadanya dan meminta dirinya kembali untuk memulai hidup bersama dari awal lagi. Namun…

“Hoeekkk…Hoeekkk…” Seohyun kembali muntah, diremas dengan kencang perutnya yang berasa mual sejak pagi.

“Seohyun-ah??? Kau tidak apa-apa?” Tanya Tiffany setengah teriak dari luar kamar mandi.

Seohyun hanya menangis tertahan tidak bisa menjawab, ia terlalu takut akan jawaban yang ia dengar nanti meski itu datang dari mulutnya sendiri.

Terngiang kembali wajah Jio yang lembut ketika meminta dirinya kembali.

“Aku masih mencintaimu, Seohyun…”

Wajah Jio berputar-putar di kepalanya, berganti dengan adegan ia bercinta dengan Kyuhyun, terus berputar-putar seperti rekaman video yang kusut. Lalu tanpa direkayasa, hadir bayangan sesosok bayi merah dalam pikirannya. Dan tiba-tiba semua gelap…

BRUKKK!!

Tiffany mendengar suara debukan seperti orang jatuh dari dalam kamar mandi.

“SEOHYUN-AH!!!”

End-

 

Note:

Pertama-tama author mau ucapin permohonan maaf karena saat ini author semi hiatus dalam dunia per-ff-an 😦

FF ini terlintas begitu aja karena mendengar lagu Mblaq yang Scribble. Pair baru nih di blog ini, Seohyun dan G.O Mblaq ! Semoga kalian suka, dan tidak protes endingnya ajaib begitu hahaha. Memang dibuat terakhirnya begitu untuk membuat para reader menentukan sendiri apakah Seohyun akan balik ke suaminya (?) atau malah bersama Kyuhyun (?). Oke, terimakasih bagi yang sudah baca.

Satu tanggapan »

  1. huaaaaaaa….!!!!
    Gantuuuuuung..
    Bukan krn aku seokyu shipper sejati, tp pengen nya sih seokyu, krn kyu mencintai seo apa adanya..
    Mudah2an sih itu anak nya kyu..
    Cinta bisa tumbuh seiring waktu khan??
    Takutnya kalo balik ke jio, sewaktu2 sifat nya yg kasar bisa balik lg..
    Gak rela kalo ampe seo disakitin..
    Lanjuuuuuuuut pliiiiiis..

  2. Yess ad lg ff baru,,seohyun again like it like it…
    Seohyun vs G.O boleh jg, tp sya gk dpt feelnya tp saya sukaaa sekali ama jln crtanya.
    Duh lisya napa ending ngegantung gini, bikin penasaran aj.
    Jgn dulu hiatus donk bikin ne ff sequel dulu, crtnya msh gatung bangat sumpah gk rela…
    Menurut aq seh seo bakalan sama kyuhyun deh, kn dia hamil…#berharap#.
    Sekali lg sequel yah?
    Ohyah coba deh publis ff km dismtown at ff indo semuanya pasti laku, coz saya senang sekali klo ff cast seohyun banyak dibaca org…hehe…
    Jgn dulu hiatus selesain dulu ff km yah? Mank mw kmn pakek hiatus?

    • aku udah kerja dear, jadi ga tiap saat bisa nulis (walau pingiiin bgt) 😥
      Iya pasti pada mikirnya gak ada feel, tp karena aku lagi cinta bgt sama abang G.O jadi aku mutusin dia buat main disini hehe.
      beberapa ffku publish kok di smtown 🙂
      iya sama aku juga seneng, klo ff tuh Seo yg jadi tokoh utamanya krn dia biasku nomor satu ^^

  3. Ya ampun seo dan jio mnkh muda,kshn seo wktu prtma mnkh ja rmh tng2a’a baik2 ja,skrng mlh hmpr hncur,,dah gtu seo srng mndptkn pukulan dri jio lg…
    Kdua orng tua seo dah mngal,y ampun pndritaan seo blm slsai jg,,
    tp untng da kyu oppa yg slalu ngbntuin seo dlm kesulitan’a smpai skrng seo mnjdi artis trknal.trnyata kyu oppa msh pnya perasaan sma seo,wlaupn prnh d tlak sma seo scra hlus,, aduh,seo tdur dgn kyu oppa,pdhl kan seo msh istri jio,dan kyu oppa tunangan orang,,
    kira2 anak siapa yg d kndung seo y,, kyu oppa tau jio,, tpi q mau’a tu anak kyu oppa,,kira2 reaksi jio gmna y,,klo tau seo hmil,
    bkin pnsran,chingu d lanjut y,,
    bgus critanya…

  4. Huah gantung bgt nih,,
    penasaran gmna reaksi kyu oppa klau tau seo hamil,,
    and gmna reaksi jio oppa juga,, klau seo ngandung anak kyu, yg jls2 mau tunangan…
    Sekuel,,sekuel,,sekuel…
    Plis bkin sekuelnya donk thorr..

  5. Eh? Ini ending? *baca tulisan END berulang kalii* eh eh eh, sumpah tega bgt nih eonni T.T mana ada ending kaya bgitu?! Euh? Aku mau endingnya sama salah satu dari mereka, *berharap seokyu/plakk* ayoo lah eon dibuatkan seqeul.. Sumpah tangung bgt bacanya T.T

  6. Yaaa!!!! Chingu tega banget sih ya bikin ending ngegantuuuung banget bener-bener deh tega aku kan jadinya gak rela chingu gak rela tau gakkk?? *lebay*

  7. .eon aq maunya seoni 5 kyuppa ja
    bknya apa” aq jdi kshan 5 kyuppa n itu kan anaknya kyuppa jdi 5 kyuppa ja ea
    mian mksa tpi di tnggu scuelnya

  8. bikin lanjutannya dong.. tpi special jadi cuma tambahan biar ga nge-gantung endingnya… 😀 anyway, keren!

  9. yah author pintar sekali memainkan rasa di hati para readers #halah basanya
    suka ada pair baru,,tp ga suka end nya..gantung ah..buat sekuel aja thor,,smg sma kyu,,aq krg suka sma jio..hehe

  10. Im Wires!!! sebenarnya kasian sih sm Jio oppa,tp aku pengennya Kyu! 😀 lg si Jio jg jahat bgt sm seo! -_-”
    HWAITING SEQUEL NYA!!!!

  11. Biasany di MBLAQ seo di pair ma Joon atau gk thunder
    baru kali ni ma G.O
    but, never mind
    i’ll like all ff if the main cast always seo and for namja cast up to you
    agak kecewa liat end yg menggantung(kamu mau gk digantung#gk makasih)
    aish bosen kyu terus(gara2 kyu deket ma yeoja lain) pengenny seo ma namja lain(dirimu tak setia) T^T
    Mianhe kalo aku plin plan memang panggilang ku
    miss GJ makany orangny juga gk jls#ngatain sendiri sambil ngebangga(ap yg mau dibanggain)

Tinggalkan Balasan ke artemisgoddess Batalkan balasan