If You Come Into My Heart (OneShoot)

Standar

If You Come Into My Heart

"seokyuff"

Staring

Cho Kyuhyun

Seo Joo Hyun

Theme Song

If You Come Into My Heart (MBLAQ)

Seperti yang sudah-sudah,

musim semi selalu datang terlambat.

Dan ini membuat repot siapa saja,

termasuk Seohyun.

The most painful part of leaving the person you love is that they’ll never come after you...

 

New York City,

Ia mesti menyiapkan segalanya dengan tergesa-gesa. Obat flu, terutama, karena setiap pergantian musim selalu saja penyakit rutinnya menyerang. Kalau sudah begini, paling cepat tiga hari tiga malam dirinya harus mendekam di dalam kamar. Mengutuki pilek yang tidak kunjung reda. Untuk menebus semua itu, mesti ada air hangat atau sebungkus mint di meja kamarnya.

Udara dingin di luar. Meskipun ini musim semi, namun godaan-godaan Cho Kyuhyun, cowok tampan berkulit putih, bermata cemerlang, yang merupakan sama-sama pelajar dari Korea Selatan itu tidak membuat Seohyun serta merta langsung menghangat. Tubuh Seohyun sedari tadi terus menggigil dan bibirnya bergetar tidak berhenti-henti.

“Katanya Wonder Woman, kok sering pilek?” goda Kyuhyun, selalu dengan gurauan-gurauan mematikan.

“Emang Wonder Woman gak boleh sakit? Spiderman aja bisa jatuh,” jawab Seohyun.

Kyuhyun tuh sering banget ngebanyol. Di sekolah, cowok super ganteng ini sangat favorit di mata teman-teman cewek. Seohyun dan Kyuhyun sudah dekat sejak masuk sekolah di salah satu kota NYC. Mereka bisa langsung dekat karena sama-sama dari Negara yang sama. Tapi, berbeda dengan Seohyun yang cukup lambat beradaptasi dengan lingkungan baru, yang notabene-nya sangat jauh dari adat Korea, Kyuhyun sangat cepat beradaptasi. Ia pintar bergaul, senang mengoleksi joke baru, sehingga semua orang cepat menyukai perangainya. Tentu saja, mata Seohyun pun tak luput mengaggumi dirinya.

Musim panas pula yang buat Seohyun mesti kerap berhubungan dengan Kyuhyun. Cowok itu yang sering repot-repot bawa es jelly ke apartemennya. Sore-sore pun udah muncul dengan se-plastik sup yang biasa ia beli di depan seberang jalan teater opera Mr. Saigon. Apalagi begitu mendengar Seohyun tidak masuk sekolah karena flu. Dengan ekspresi dan nada suara yang super riang lantas ia menelpon Seohyun.

“Hey Wonder Woman, lagi pingin nelen apa nih?”

“Apa ya? Sup udah sering, duck udah bosan…mmh?”

“Gimana kalau pizza? Panas, spicy, dan legit?”

“Oke banget tuh ide kamu, Kyu!”

Ya, seperti petugas delivery, tidak lama kemudian Kyuhyun datang ke kamar Seohyun dengan dua kotak pizza yang masih hangat. Kemesraan yang ditampilkan Kyuhyun bukanlah layaknya seperti cowok kebanyakan yang sedang falin’ in love. Tidak ada sapaan ‘hai dear’ atau semacam tatapan lembut seperti tatapan laki-laki ke perempuannya. Kyuhyun langsung masuk saja ke kamar Seohyun, melemparkan kardus pizza di meja kamar.

“Gomawo, my love.” Ujar Seohyun iseng memanggil Kyuhyun dengan mesra.

“Apaan sih my love melulu, peluk ciumnya kapan?” yang diisengin malah balik bercandain.

“Hehehehe…” Tawa Seohyun, yang kehabisan balasan bercanda.

“Hehehehe doang?”

“Nanti deh kalau kamu benar-benar jadi pacarku.” Ujar Seohyun bercanda. Meski di dalam hatinya pun ikut berbicara seperti itu.

Seohyun benar-benar sukar membaca pikiran sahabatnya itu. Terkadang akal sehatnya sulit mencerna apa arti kebaikan Kyuhyun baginya? Ia selalu takut ini hanyalah cinta bertepuk sebelah tangan. Seohyun ingin Kyuhyun menyatakan perasaan padanya jika memang ia memiliki rasa, namun Seohyun pun ingin Kyuhyun berhenti bersikap seolah-olah “sayang” jika yang Kyuhyun rasa hanyalah perasaan persahabatan semata.

“Ayo buruan makan pizzanya keburu dingin!” ucap Kyuhyun menyadarkan lamunan sekejap Seohyun tadi.

“Kyu kenapa tidak pernah jatuh cinta?” tanya Seohyun tiba-tiba.

“Selalu kubilang pada hati kecilku, bahwa sulit rasanya memulai jatuh cinta.” Jawab Kyuhyun.

“Selalu seperti itu jawabannya, huh.” Dengus Seohyun sebal.

“Kalau Seohyun apa yang membuatnya belum jatuh cinta?” Kyuhyun bertanya balik.

“Mmh…karena di Amerika sini terlampau dingin, jadi perasaanku keburu membeku ketika menunggu seseorang melihatku.” Tentu saja jawaban Seohyun benar-benar luapan hati terdalamnya terhadap cowok konyol di hadapannya ini.

“HAHAHAHAHA! Bener-bener mau jadi diplomat ya? Jawabannya diplomatis banget.” Tawa Kyuhyun sambil mengacak-acak rambut Seohyun.

~

If I walk near the you that turns around and gets farther away
Don’t turn away from me
I wonder if you don’t know my heart or know but still do it
Time is just passing by…

 

****

 

Musim dingin benar-benar tiba. Anginnya menderu kencang hingga ke tengah kota. Hari pertama gerimis salju manis. Hari kedua dan hari-hari berikutnya seperti kiamat kecil. Angin menderu disertai hujan salju kencang sekali. Manhattan seperti tanah lapang yang bergemuruh garang. Disebut kiamat kecil, karena inilah saatnya Seohyun pasti menderita sakit. Kepala pening-pening, hidung tersumbat, tulang ngilu tidak tertahan.

Seohyun mencoba mengalihkan rasa sakit di kepalanya dengan membaca buku. Bacaan favoritnya adalah buku dengan genre pembangun jiwa. Kali ini ia memutuskan membaca buku berjudul The 36 Strategies of the Chinese. Namun, belum genap dua halaman ia baca, rasa pening yang semakin menjadi-jadi menyerang Seohyun.

Barangkali sudah dua tahun ini flu semacam ini menyerang Seohyun. Tapi, entah kenapa, kali ini Seohyun memiliki kekhawatiran yang amat sangat. Merasa ada kengiluan yang kian tajam di batok kepalanya. Hanya makan dan minuman hangat yang sedikit membantu, tentu saja candaan hangat dari Kyuhyun pun. Seohyun memang sengaja tidak menghubungi appa dan eommanya yang sibuk bisnis di Korea. Ia selalu berupaya survive meski seorang diri di negeri orang. Toh hanya pada saat musim dingin saja ia terserang flu menyebalkan ini. Pikir Seohyun selalu dalam hatinya.

Salju datang seperti lebih cepat dari waktu sebenarnya. Rasa ngilu di kepala ini pun ternyata memang bukan flu biasa. Seohyun harus menjalani sejumlah diagnose rumit. Sejak control di poliklinik St. Luke’s-Roosevelt Hospital, ia mesti menjalani sejumlah diagnose labotarium. Seohyun yang bertubuh kurus ini terpaksa melewati berbagai pemeriksaan melelahkan. Mulai dari tes darah hingga beberapa kali rontgen. Hasilnya, Seohyun harus dirawat di rumah sakit.

“Ia mengalami kelelahan otak yang berat,” kata Dokter yang menangani Seohyun. Kyuhyun yang selama ini menemaninya check up bolak balik, dengan secara terpaksa menelpon orang tua Seohyun di Korea. Meski Seohyun meminta Kyuhyun untuk tidak mengabarkan kondisinya kepada eomma dan appa-nya, namun Kyuhyun tetap mengabarkan karena takut akan terjadi apa-apa.

Alhasil Seohyun kini resmi menjadi salah satu pasien rawat inap di rumah sakit. Ia dirawat di salah satu kamar VIP rumah sakit itu. Semua memperlakukannya bak putri raja, di kamarnya tersedia berbagai macam jenis kue dan buah-buahan, serta tidak lupa setumpuk buku bacaan milik Seohyun. Eomma Seohyun berniat membawakan lagi sekeranjang buku-buku kesukaan bidadari kecilnya itu, kalau tidak kena marah oleh Dokter.

“Nyonya, Seohyun tidak boleh dulu berpikir yang berat-berat dengan membaca buku-buku tersebut. Ia harus istirahat total.” Ujar Dokter Richard suatu siang.

Hari kedua suasana kamar Seohyun seringkali rame oleh penjenguk, yang datang dari teman serta guru-guru Seohyun. Entah ini karena Seohyun yang famous di sekolah, atau karena Kyuhyun yang pandai mengumbar berita bahwa Seohyun sedang sakit. Yang pasti, Seohyun selalu sumringah menyambut kedatangan pembesuk-besuknya, meski sakit di kepalanya mendera.

Hari-hari berikutnya suasana mulai sedikit hening. Sesekali Kyuhyun datang menengok pada jam-jam besuk. Seperti biasa, tidak ada rasa iba atau nada kekhawatiran datang dari Kyuhyun. Yang ada hanya ledekan dan support dengan ajakan sembuh keluar dari bibirnya.

“Kerasan jadi orang sakit?” Kyuhyun mencoba membuka omongan.

“Siapa yang kerasan?”

“Kamu. Kelihatannya sih, kamu lebih pingin dimanja-manja dengan penyakitmu. Lawan dong rasa sakit itu! Bangkit! PR sekolah menumpuk nih.”

Seohyun hanya tersenyum.

“Idih senyum-senyum, mulai gila juga gara-gara sakit kepalanya? Hehe…”

“Ada cerita apa di sekolah?”

“Si Jeniffer makin kelimpungan sama rayuan Adam,” Sontak Seohyun tertawa membayangkan gurunya yang seksi itu kelelahan karena terus menerus dirayu oleh muridnya sendiri.

“Hahahhaaaa!” Mereka tertawa bareng. Tanpa sadar, Seohyun menahan pening di kepalanya. Ia pegangi kepalanya lalu stop tertawa.

“Kenapa, Seo?”

“ADUHHHHHHH! Gak apa-apa kok Kyu,” ringis Seohyun tertahan.

“Ingat ya! Wonder woman gak boleh lemah.”

Seohyun mencoba tertawa, Sekalipun Kyuhyun tahu, sebenarnya gadis di depannya ini sedang menderita fisik yang hebat sekali.

Beringsut dari sedikit tempat ia berdiri, Kyuhyun mendekat dan memijit-mijit kepala Seohyun.

“Istirahat dulu aja ya. Aku ke Sekolah dulu ada mata pelajaran tambahan, nanti sore aku kesini lagi mengajak teman-teman yang lain.”

Ditatapnya mata Kyuhyun, Seohyun merasa enggan ditinggal oleh Kyuhyun. Tangannya mencekal lengan Kyuhyun. Baru kali ini Seohyun menyentuh lengan Kyuhyun dengan sepenuh hati. Kali ini nampaknya Seohyun tidak ingin bercanda.

“Kenapa Seohyun? Kamu ingin aku tidak menjengukmu dulu?” tanya Kyuhyun.

Seohyun menggeleng.

“Kamu harus menjengukku nanti sore! Tapi, tidak usah mengajak siapa pun. Aku ingin ngobrol sama kamu. Jangan lupa ya?”

Kyuhyun mengangguk. Sesaat keduanya terdiam. Di dalam pikiran Seohyun, akan ada kecupan ringan yang akan dilakukan Kyuhyun. Namun itu mustahil semata. Kyuhyun pun keluar dari ruangan disertai pandangan Seohyun yang tidak pernah lepas, sampai akhirnya tubuh Kyuhyun tidak lagi nampak di pelupuk matanya.

You who left me, You who turned around
I pray that I can catch…

Sepeninggal Kyuhyun, Seohyun hanya menangis menahan sakit di kepalanya. Ia benar-benar takut akan pergi selamanya dari tempat bernama dunia ini.

 

 

someday I say you and I will be together
If you take me in then…

            Pergi tanpa perpisahan adalah sama saja dengan kematian yang menyakitkan. Seohyun selalu berharap di antara dirinya dan Kyuhyun tidak hanya ada bercanda. Ia tidak bermimpi Kyuhyun mengajaknya pacaran. Ia hanya ingin Kyuhyun mengajaknya mengikat janji di sebuah gereja putih. Selama kebersamaan mereka ini, tidak seharusnya mereka berpisah tanpa saling mengucap kalimat cinta.

I would run I would fly
If you came into my heart
then I would stay next to you like river water flows
If you came into my heart

 

            “Kyu, mengapa tidak pernah bilang jika kau mencintaiku? Atau memang aku yang salah mengartikannya selama ini?” Seohyun masih memegangi kepalanya kuat-kuat, di benaknya hanya pertanyaan itu yang senantiasa beterbangan.

***

Kabut menyapu sepanjang langit kota. Orang-oran bergegas, paying-payung dikembangkan guna menghindari terpaan salju yang turun ke kepala. Tapi, perpisahan antara Kyuhyun dan Seohyun hari itu seperti sebuah peristiwa luar biasa. Baru kali ini Kyuhyun merasakan sebuah kekhawatiran. Ingin sekali ia tidak mengikuti kelas tambahan siang ini. Diingatnya kembali tatapan mata Seohyun, cengkraman kuat Seohyun di lengannya. Dalam hati kecil Kyuhyun muncul berpuluh pertanyaan sinting. Akankah Cuma letih biasa? Mungkinkah Kyuhun mencintainya? Akankah ini sebuah pertanda lebih buruk di hari-hari berikutnya.

Ah Kyuhyun ingin mengusir semua sekelebat pertanyaan itu. Ia langsung menuju ke Superstore terdekat. Ingin minum dan menenangkan diri. Tidak pulang, tidak juga ke sekolah. Ia lebih memilih menenangkan diri menunggu jam besuk berikutnya.

I would run I would fly
If you came into my heart
then I would stay next to you like river water flows
If you came into my heart

***

Ternyata…

Tidak ada lagi besuk ke rumah sakit, ke kamar 107 tempat Seohyun dirawat. Tidak ada pula tawa kebersamaan antara dirinya dengan Seohyun. Gerimis salju tetaplah irisan-irisan es yang runcing dan menyakitkan ketika menyentuh kulit. Tanpa Seohyun dan Kyuhyun pun, salju tidak akan pernah mau dipaksa untuk berhenti. Sekalipun saat ini Kyuhyun merasakan kepedihan yang luar biasa ditinggal oleh seorang gadis yang entah ia sebut atau cinta pertamanya.

Seohyun akhirnya pergi. Cepat sekali. Tidak ada durasi menyakitkan selain beberapa akhir minggu tersebut merasakan pening-pening dan ngilu. Seohyun terserang virus bernama: lupus. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan ketika virus itu menyerang organ-organ dalam Seohyun. Mulai dari sumsum tulang belakang, liver, paru-paru, jantung, dan darah.

Terpejam dalam buliran bening airmata kesakitan ia ingat benar ketika suara dering handphone dari eomma Seohyun yang masih ia ingat benar jeritannya mengabarkan Seohyun sudah pergi. Mendengar itu, ia langsung lari secepat mungkin. Namun, secepat apapun ia berlari ia tetap menemukan keadaan Seohyun yang sudah terpejam, tidak bersuara.

“Karena aku tidak menyayangimu, maka Tuhan segera memanggilmu. Barangkali akan lain ceritanya, jika aku sangat menyayangimu. Tuhan pasti akan memberikanmu untukku…” Bergumam sendiri, Kyuhyun terpaku di pemakaman yang pilu. Akankah ia menangis seperti anak balita di depan para pelayat? Atau, ia pura-pura tidak sedih, meski hati dan jiwanya sangat terpukul?

Rasa sayang adalah sisi lain dari sebuah pergaulan. Ketika Seohyun ingin sekali Kyuhyun secara resmi mengekspresikan sayangnya, cowok penuh gengsi ini tidak pernah menurutinya. Kini semua telah terlambat, sangat terlambat. Batas antara hidup dan mati memang hanya seujung rambut.

“Yah, ini memang semua karena aku tidak menyayangimu. Tuhan lebih sayang, dan merengut cintamu dariku.” Gumam Kyuhyun pelan, kepalanya tertunduk terpaku pada satu nisan di bawahnya. Aneh, ada perasaan jatuh cinta kepada seseorang yang ada di dalam peti sana. Perasaan yang sungguh amat telah ia sadari, bahwa sesungguhnya ia telah jatuh cinta pada sosok sahabatnya itu.

You leaving like a butterfly
wanna my heart up inside
don’t have to say goodbye bye
I can’t let you go

 

Kyuhyun terus menggumam kalimat yang sama. Ia menangis dibawah lumeran salju. Baru diakuinya kini, bahwa ia sangat kehilangan dan sebenarnya sangat sayang pada “kekasih tak terucap”-nya itu.

I would run I would fly
If you came into my heart
then I would stay next to you like river water flows
If you came into my heart…

(If You Come Into My Heart_MBLAQ).

Once upon a time I was falling in love, but now I’m falling apart... (Kyuhyun).

 

 

-END-

Author’s Note:

FF one shoot ini adaptasi dari salah satu cerpen yang pernah aku baca dan berhasil bikin sesek. Jadi, aku pun memiliki ide buat dituangin ke dalam fan fiction. Pairnya tentu SeoKyu hehe ^^

Please, jangan ada yang nanya dulu tentang FF2 sebelumnya karena data2 mereka hilang krn laptopku rusak. Awalnya aku sempet patah semangat buat nulis di blog ini lagi krn itu. Makanya hiatus terus membayangiku, tapi aku gak bisa kalo gak nulis. Jadi, sorry banget kalo yang aku publish sekarang2 ini adalah ff2 yang baru. Dan kenapa ya, semakin kesini semakin jarang ada Goodreaders? huh 😦

Okelah, semoga suka ya :*

Satu tanggapan »

  1. Wah, Kyu’s too late, kenapa ya dia nggak nyadar2 sama perasaan Seo? Padahal Seo terang2an bilang ‘my love’ dan segala macem, Ckckck… Bagus chingu ^_^

  2. Duh lisya dh lama ne gk baca ff km, malah ff baru yg ad kpn ne lanjutan ffnya dipublis?
    Eh ya sequel dr scribel jgn lupa yah suka bangat, ma yg satu lg ff km yg ad seungrinya.#banyak mw nya reders#.
    Lisya coba aj publis diblog smtown mungkin para reders gk taw klo ad ff km yg baru?
    Gk papa la klo ad pemerannya bkn anak SM toh banyak jg yg bikin castnya org lain dipublis co’ dsna.
    Aq jg sedih ne napa cuma dikit yg koment pdhal ff km kren…^^
    jgn hiatus ya gk papa la sekalian belajar nulis yg baik dan benar…hehe..mn taw kn nanti jd novelis…

  3. halo saya readers baru
    slam kenal chingu

    huaaaaaaaaaaa
    sedih bgt kisah cinta seokyu
    hiks hiks terharu bgt bacanya chingu

    di tunggu ff seokyu yg lainnya

  4. author kenapa sad ending TT.TT
    udah lama ga baca seokyu, sekali baca malah sad end. bikin seokyu yang happy end ya thor ^^

  5. wuahh sedih ceritanya,..kyu pasti nyesel banget kenpa ga nyatain dari awal,..
    aku suka sama alur ceritanya tapi aku ga suka sama ff yg sad ending apalagi karena salah satunya meninggal,..
    tapi ff mu bagus,..good job^o^

  6. kerenn eonn ff nya…>,<
    tapi knpa sad ending??huhu sedih tau eonn,,,
    eonn aku tunggu ff seokyu lainnya,,, ^^
    seokyu jjang !!!
    eonni daebak !!!

  7. bener bener nyesek bacanya….. huhuhuhu… endingnya sad begini….
    tapi cerita seokyu mau dibikin genrenya gimana aja tetep seru…. sumpah keren banget!!!
    aku ngefans banget sama ff ff mu chingu….#hihihihii…

    terus berkarya yach!!! aku bakalan sering nongol di blogmu…
    wires jjang!!!!
    fighthing chingu….

  8. Huahhhh 😥 kasian bgt kyuhyun :'(:'(
    Cepet bgt seohyun ninggalin kyuhyun
    Kyuhyunnya jg sih (” `з´ )_,/*(>_<'!)

  9. yhh sad ending,. 😦
    brhrap happy ending,
    tp bgus cerita’y, bkin nyesek,.
    ayo donk author lnjut bkin ff’y,
    hwaiting buat author jngn patah semngat,.

  10. sedih bgt crta nya npa seomma meninggal sih chingu kan lom pacaran ma kyuppa … kyu sih npa g dari dlu nyatain cnta nya jd nyesel kan..daebak chingu!!!

  11. T-T Sad~~~
    Kenapa pada pabo 2 2 ny, nggk ngaku klo cinta T-T
    FF Keren~~
    nggk nyangka seo ny tiba-tiba meninggal..

  12. Authoor, author harus tanggung jawab nih, aku nangis bener loh baca ini cerita , knp thor dibuat sad ending kayak gini ? 😦
    seohyun pasti sakit itu , lupus . . 😥
    kyu yang tabah ya. .
    *elus kyuhyun*
    daebak thor , aku suka ff nya . .
    Lanjutin ya , bikin sequel kek. .
    jangan hiatus lama2 thor . . 😦
    ntar aku jd nangis lagi
    #lebay
    yaudahlah ditunggu ff SeoKyu nya lg

Tinggalkan Balasan ke AwaKyuSeororo Batalkan balasan