I See You (OneShoot)

Standar

I SEE YOU

 "seosica"

Starring:

Kwon Yuri

Jessica Jung

Seo JooHyun

Genre:

Mystery, Romance,  YURI

Pairing:

YulHyun, YulSic, SeoSic FF

“I see you…” ucap Jessica penuh kelegaan. Di depannya ada seorang gadis manis berambut panjang yang sedang sibuk melayani pembeli di kasir di sebuah swalayan pinggiran kota.

“Kau rupanya seorang gadis yang manis, apa mungkin aku dulu sangat mencintaimu?” ucap Jessica lagi.

Jessica masih sembunyi-sembunyi di balik bilik sambil terus memandangi gadis kasir itu dengan seksama. Hatinya berdenyut sakit ketika melihat gadis tersebut.

“Aku benar-benar tidak bisa mengingatmu, huh…” Lirih Jessica seraya berbalik dan menghilang dari swalayan tersebut.

Kasir itu bernama Kwon Yuri, seperti yang tertera pada name tag di dadanya. Ia merupakan seorang gadis yang manis, dengan rambut hitam panjang yang selalu tergerai. Ia bekerja sebagai kasir sejak siang hari sampai malam hari.

“Gamsahamida, silahkan mampir kembali ke swalayan kami.” Ujar Yuri penuh keramahan kepada pengunjung swalayan itu.

“Hari yang melelahkan, huft…” Yuri meregangkan seluruh anggota badannya yang serasa remuk karena seharian ini ia telah bekerja seharian penuh, memang pada hari weekend seperti ini para pengunjung lebih banyak daripada hari biasa.

“Kwon Yuri!” panggil seorang lelaki paruhbaya yang ada di dekatnya.

“Ya, pak?”

“Kau sudah boleh pulang!” ujar lelaki tersebut dengan seuntas senyumnya.

“Oh, terimakasih pak.”

“Ya, terimakasih juga untuk kerja kerasmu hari ini.”

Lalu Yuri pun pulang menuju apartemennya yang kecil, yang berada di kawasan kumuh. Sesekali ia tersenyum kecil, membayangkan wajah seseorang yang pasti sudah menunggunya disana. Langkah kakinya pun dipercepat, seolah tidak sabar menemui kekasihnya tersayang.

Di rumah Yuri

“Aku pulaaaaaaaaaaaaaaaang!” teriak Yuri penuh kegembiraan ketika ia sudah sampai di depan pintu rumah kecilnya.

“Ya! Mengapa kau berteriak-teriak seperti anak kecil begitu, eonni?” jawab seseorang di dalam rumah.

Ketika pintu dibuka, Yuri langsung menyodorkan sebungkusan plastik swalayan tepat di depan wajah seorang gadis cantik yang membelalakan matanya kaget.

“Mwoya? Apa ini?” tanya gadis itu heran.

“Minuman!” jawab Yuri tersenyum lebar.

“Eonni udah gajian? Kok pake beli minum-minuman segala? Kita kan harus berhemat, Yul eonni…” cerocos Seohyun sambil mengambil bungkusan yang disodorkan Yuri. Dengan naluri keibuannya ia mulai memeriksa belanjaan Yuri dan menghitung-hitung berapa harganya.

“Sudahlah Joohyun, aku hari ini dapat uang lembur, lumayan untuk pesta kita malam ini. Selama ini aku belum pernah mengajakmu pergi ke pub atau kedai minum, sementara ini aku hanya bisa membelikanmu minuman murah begini.” Yuri merangkul pinggang Seohyun dari belakang. Dihirupnya aroma tubuh Seohyun yang sangat wangi.

“Tapi, aku juga tidak pernah meminta kok. Cukup tinggal bersama eonni saja aku bahagia.”

Yuri membalikan tubuh Seohyun, ditatapnya lekat-lekat wajah imut kekasih terlarangnya itu. Ada banyak kesalahan yang telah diperbuatnya kepada Seohyun, sangat banyak. Sampai-sampai Yuri selalu tidak pernah sanggup menatap kedua mata Seohyun lama-lama.

CHU~~

Yuri mencium bibir Seohyun lembut, mencoba mencari ketenangan di dalamnya. Karena hanya dengan mencium bibir Seohyun lah ia bisa merasa damai dan sesaat melupakan semua kenangan pahit yang pernah terjadi. Seohyun membalas kecupan Yuri lebih lembut, dan itu membuat Yuri malah semakin bergairah dan memutuskan lebih dalam menciumi Seohyun.

“Ah..mhh eonni, bagaimana sih katanya mau pesta kok malah langsung ke intinya sih?” ucap Seohyun menarik diri dari dekapan Yuri.

“Kau tidak pernah menyesal memutuskan hidup selamanya denganku?” tanya Yuri.

“Tidak,”

“Melepaskan statusmu sebagai anak seorang konglomerat ternama hanya demi tinggal di apartemen kumuh ini?”

“Iya Yul eonni kenapa sih tanya hal begitu tiba-tiba? Dan lagi jangan bilang ini apartemen kumuh! Banyak kenangan yang ada didalam sini…”

“Err…ya sudah ayo mari kita bersulang,”. Ucap Yuri menyela kalimat Seohyun.

Mereka berdua pun memulai pesta kecil-kecilan, dengan tos minum-minuman sampai mabuk dan saling meracau. Pesta pun diakhiri dengan bercinta di atas sebuah kasur kecil yang seharusnya hanya untuk satu orang. Seohyun dan Yuri saling memagutkan hasrat mereka dengan saling menelanjangi, menciumi, dan menjamah satu sama lain. Entah karena mabuk atau tidak, mereka bercinta sangat lama, sampai malam berganti pagi.

“Saranghae, Joohyun…”

“Nado saranghae, Yul eonni…”

Di sebuah tempat

“Jadi, kau sudah menemukan cinta sejatimu?” tanya seorang laki-laki tampan.

“Ne, aku rasa aku sudah menemukannya. Kau bilang padaku kan, hati ini bereaksi ketika dekat dengan orang yang dimaksud itu?” ucap Jessica

“Ya, apa yang kau rasakan ketika melihatnya?”

“Entahlah, perasaan aneh yang berkecamuk. Sakit dan pedih sekali…”

“Mungkin memang ia yang kau cari.”

“Lalu apa selanjutnya yang harus aku lakukan? Aku sama sekali tidak mengingat masa laluku, terlebih lagi dia.” Ucap Jessica putus asa.

“Kau tahu? Kau adalah roh paling merepotkan yang pernah aku kenal!” sungut laki-laki tampan itu seolah ingin menelan Jessica hidup-hidup.

“Aku ingin tenang, jika memang aku telah mati, aku ingin mati dengan tenang dan bisa pergi ke surga. Tidak seperti ini, terombang-ambing dalam ketidakpastian.” Lirih Jessica dengan wajah merana.

“Syarat pergi ke surga hanyalah kau harus bisa menjawab alasanmu mati dan menyebutkan satu orang yang kau cintai sepenuh hati. Dan jawaban itu bukan bibirmu yang menjawab, tetapi hatimu lah yang menjawabnya. Jadi, tidak ada rekayasa maupun dusta.”

“Lalu mengapa aku tidak bisa menjawab dua pertanyaan itu? Sedangkan roh lain dengan mudah menjawabnya.” Tanya Jessica.

“Banyak alasan mengapa roh tidak bisa menjawab kedua pertanyaan itu.”

“Apa?”

“Bisa jadi roh tersebut mempunyai penyesalan selama hidupnya, seperti belum sempat menyatakan cinta, membuat orang yang mencintainya menunggu, dan berbagai penyesalan lainnya. Atau alasan lain mungkin karena mati secara tidak wajar.”

GLEK! Jessica tertegun mendengar alasan terakhir yang diucapkan laki-laki ini yang ternyata adalah seorang malaikat. Di pikirannya terlintas mungkinkah ia mati secara tidak wajar?

“Maksud dari mati secara tidak wajar itu apa?”

“Ya, bisa jadi dibunuh atau bunuh diri.”

Jessica mengerutkan keningnya, bahunya bergidik ngeri membayangkan kemungkinan dirinya mati dibunuh atau bunuh diri.

“Sudahlah, yang jelas kau harus menemukan seseorang yang akan mengucapkan kalimat cinta untukmu dan menangis untukmu. Setidaknya itu bisa membantumu masuk surga dan terbebas dari menjadi roh penasaran.”

“Ne…” angguk Jessica lemah.

Jessica kali ini mengikuti Yuri yang selesai bekerja di kasir swalayan. Ia ingin mengetahui apakah benar bahwa Yuri adalah orang di masa hidupnya dulu.

“Mestinya ini kau bukan? Karena hatiku benar-benar sakit berdekatan denganmu?” tanya Jessica yang tentu saja tidak di dengar oleh Yuri.

Ketika sampai di rumah, Yuri mendapati Seohyun sudah tertidur di kamarnya.

“Kau sudah tidur rupanya,” ucap Yuri pelan seraya membelai kening Seohyun.

“Omona mengapa badanmu panas sekali?” pekik Yuri panik karena Seohyun nampaknya tengah demam tinggi.

“Siapa gadis yang sedang tertidur itu?” lirih Jessica seraya mengintip Seohyun yang tertidur.

Tes…Tess…

Airmata dari pelupuk Jessica jatuh begitu saja ketika ia melihat sosok Seohyun.

“Heh? Mengapa aku menangis ketika melihat gadis itu?” tanya Jessica yang keheranan sendiri mengapa ia bisa menangis.

Kehampaan dan kesedihan tiba-tiba saja menyelimuti hati Jessica, ia jatuh terkulai dengan airmata yang tiada henti mengalir. Kembali ia tatap sosok Seohyun yang sedang dikompres oleh Yuri, semakin sakit mendera dalam hatinya.

“Aku kenapa? Siapa dua orang ini? Mengapa hati ini menjadi begitu kacau.” Jessica terus bertanya-tanya sendiri. Pada akhirnya ia memutuskan keluar dari rumah Yuri dan menemui malaikatnya.

“Jadi, maksudmu orang yang aku cintai itu ada di salah satu dari mereka?” teriak Jessica tidak percaya.

“Bisa jadi. Yang jelas, kau memiliki hubungan yang kuat dengan mereka.”

“Lalu aku harus bagaimana? Siapa dari mereka yang aku cintai dan menangis untukku serta mengucapkan cinta untukku?” raung Jessica putus asa.

“Meskipun kau adalah roh, hati kecilmu masih bisa berbicara. Cari tahu segera, waktumu sudah tidak banyak di dunia. Aku percaya kau sanggup, Jung Jessica.” Ucap sang malaikat tampan seraya menepuk pundak Jessica lembut.

Jessica memikirkan berbagai cara agar mengetahui siapa diantara kedua orang ini yang belum menyatakan cinta padanya. Lalu selintas ada ide dari kepalanya, untuk mencari tahu siapa orang yang bisa menolongnya masuk surga.

Di dalam apartemen, Jessica seorang diri karena Yuri sedang pergi bekerja dan Seohyun kebetulan pergi. Ia mengendap-endap masuk ke dalam kamar guna mencari barang atau apalah sesuatu yang bisa menjadi referensi. Di kamar Yuri, ia mengacak-acak lemari dan laci tetapi tidak ada yang ia dapatkan. Lalu ia masuk ke kamar Seohyun, ia juga mengacak-acak lemari dan laci milik Seohyun. Tetapi tidak ada yang ditemukan.

“Ini kamar siapa ya?” tanya Jessica dalam hati. Ia lalu masuk perlahan ke dalam sebuah kamar yang nampaknya sudah tidak berpenghuni.

Di dalam kamar itu hanya ada satu tempat tidur kecil, satu lemari kayu, dan meja kecil di sudutnya.

“Foto itu?” pekik Jessica pelan ketika di sudut tembok kamar itu ada bingkai foto seorang gadis cantik bertampang dingin  yang merupakan dirinya.

“Jadi ini adalah kamarku dulunya?”

Jessica pun mulai membuka-buka laci, lemari. Hampir sepenuhnya perabotan di dalam itu berdebu, hanya sebuah laci yang tidak dihinggapi debu. Jessica pun membukanya, ia menemukan setumpuk kartu ucapan selamat ulangtahun.

Happy Birthday Jessica eonnie, hari ini usiamu 27 tahun…:)

Tidak terasa sudah 6 tahun berlalu tanpamu.

Apa kau sudah bahagia disana? Kuharap iya, karena aku hanya bisa bahagia jika dirimu bahagia.

Salam sayang selalu,

Seo.

 

Jessica membaca tulisan yang ada di kartu tersebut. Selain kartu itu, ada kartu-kartu ucapan selamat ulangtahun lainnya dari usianya terbilang 7 tahun dan berhenti di kartu yang barusan dibaca yakni usia 27 tahun.

“Siapa yang selalu mengucapkan ulangatahun kepadaku sejak kecil?” Jessica berusaha sekuat tenaga mengingatnya, ia menggunakan hati kecilnya untuk menjawab.

Lalu muncul sekelebat-sekelebat bayangan anak perempuan yang tersenyum kepadanya.

“Eonni, mulai sekarang tidak usah sedih karena tidak ada yang ingat hari ulangtahunmu! Karena aku berjanji, aku akan selalu mengingatnya dan memberikan ucapan selamat padamu. Aku janji, Sica eonni…” terngiang ucapan seorang anak perempuan yang berbisik kepadanya bagaikan hembusan angin.

 “Gomawo, Seo…”

Tiba-tiba Jessica tersadar dari bayangan-bayangannya.

“Seo? Siapa dia?” gumam Jessica lalu kembali mencari-cari yang bisa ditemukan di dalam laci. Dari dalam laci, terjatuh selembar foto yang sudah agak usang. Jessica mengamatinya dengan seksama. Tanpa terasa buliran airmata hangat jatuh dari matanya tepat di atas foto tersebut.

Pada malam harinya,

Jessica masuk ke tubuh Yuri yang sedang tertidur. Lalu ia menghampiri Seohyun yang kebetulan masih terjaga.

“Seo?” lirih Jessica yang kini sudah ada dalam wujud Yuri.

Seohyun menoleh kaget, karena biasanya nama panggilan dari Yuri adalah Joohyun, bukan Seo. Hanya seseorang yang selalu memanggilnya Seo. Jessica dalam tubuh Yuri perlahan menghampiri Seohyun, dengan pasti ditariknya tangan Seohyun lalu dipeluknya. Jessica menangis dan itu semakin membuat Seohyun bingung.

“Yul eonni kenapa menangis? Aku berbuat salah apa?”

“Aku bukan Yuri, Seo…” jawab Jessica melepaskan pelukannya.

“eonni bicara apa?”

Chu~~ Jessica mengecup mata Seohyun lembut. Ini adalah suatu kebiasaan Jessica dulu semasa hidup yakni mengecup mata Seohyun.

DEG! Seohyun merasa ada yang berbeda, karena ia yakin benar Yuri sebelumnya tidak pernah mengecup matanya, dan memanggilnya dengan sebutan Seo.

“Kau melupakan aku?” tanya Jessica parau dalam suara Yuri.

Hening, Seohyun masih terpaku. Mencoba tidak memercayai apa yang ia pikirkan dalam kepalanya.

‘Sica eonni?’ gumam Seohyun dalam hati.

“Dulu kau pernah bilang padaku, ‘Jikalau yang lain-lain lenyap, tapi kau tetap ada, aku akan tetap ada. Namum, jikalau yang lain-lain bertahan, tapi kau lenyap, jagat raya akan berubah menjadi tempat yang asing’ kau ingat kalimat itu?” Ucap Jessica.

‘Kalimat itu? Adalah kalimat milikku, yang hanya aku ucapkan pada Sica eonni seorang…’ Seohyun kembali bergumam dalam hati. Matanya mulai berkaca-kaca, sulit mencerna apa yang sesungguhnya terjadi.

“Sica eonni? Kaukah itu?” ucap bibir Seohyun spontan. Jessica mengangguk lemah, dan tersenyum ke arah Seohyun.

“Iya ini aku, Sica eonnimu…”

“Hah?!” Seohyun jatuh terduduk lemas di lantai.

“Bagaimana bisa?? Bagaimana bisa kau Sica eonni? Sica eonni sudah tiada!”

Seohyun menggeleng-gelengkan kepalanya kuat, mencoba mengusir pikiran yang tidak masuk akal ini, atau mungkin halusinasi yang sedang melandanya.

“Lihat aku!” Gertak Jessica mencengkram kedua bahu Seohyun. Dipaksanya mata Seohyun menatapnya, meski memang ini Yuri yang terlihat, tapi entah kenapa Seohyun merasa menemukan tatapan dingin milik Jessica.

Seohyun tertegun, terhanyut dalam oleh manik mata milik Yuri yang membawanya teringat oleh cintanya, sayangnya, segala-galanya, Jessica eonninya. Jessica yang sejak kecil ia cintai, ia puja, dan ia anggap sebagai malaikat.

Dalam mata yang saling memandang, keduanya sama-sama tersetrum kenangan-kenangan dahulu. Sesuatu yang pernah terjadi di antara mereka, antara Jessica, Seohyun, dan Yuri…

Flashback on

Seohyun dan Jessica adalah sahabat semenjak kecil, mereka selalu bersama setiap waktu dan setiap saat. Lalu, sewaktu mereka beranjak dewasa hadir seorang lagi dalam persahabatan mereka yaitu Kwon Yuri. Saat memasuki usia 18 tahun, Seohyun dikirim oleh orangtuanya ke Amerika untuk meneruskan sekolah disana. Saat itu Seohyun sangat berat berpisah dengan kedua sahabatnya, terlebih kepada Jessica, orang yang selama ini disayanginya secara diam-diam. Tanpa sepengetahuan Seohyun, Jessica danYuri kemudian memutuskan jadian alias berpacaran.

Beberapa tahun kemudian Seohyun kembali ke Korea dengan hati yang semakin mencintai Jessica, dan ia pun bertekad akan menyatakan perasaannya. Namun, sekembalinya ia dari Amerika ternyata ia harus melihat Jessica dan Yuri sudah bersama, bahkan telah tinggal bersama di satu apartemen sederhana. Hati Seohyun saat itu benar-benar pilu dan cemburu apabila Yuri dan Jessica sedang bermesraan. Dan pada saat itu, juga bencana mulai terjadi. Ternyata diam-diam Yuri menyukai Seohyun…

“Aku jatuh cinta padamu, Joohyun…” ungkap Yuri suatu ketika kepada Seohyun. Tentu saja Seohyun langsung terlonjak kaget mendengar pengakuan Yuri.

“Yul eonni?”

“Aku dari awal menyukaimu, bukan Jessica…tapi, dulu aku kira kau menyukai laki-laki, jadi aku mencoba mengubur rasa sukaku padamu. Terlebih kau berangkat ke Amerika saat itu, sehingga aku pikir aku bisa memulai bersama Jessica. Tetapi, ternyata perasaan ini masih ada. Aku mencintaimu.” Jujur Yuri.

“Lalu, bagaimana Yul eonni tahu aku tidak menyukai laki-laki?”

“Kau belum pernah berpacaran sama sekali, padahal banyak laki-laki yang mendekatimu.”

“Ne, aku memang yang seperti eonni kira…”

Yuri tiba-tiba saja mendekat dan memeluk Seohyun.

“Saranghae…” lirih Yuri.

“Bagaimana hubungan Yul eonni dengan Sica eonni?” tanya Seohyun.

“Aku akan jujur padanya.”

Seohyun sempurna membatu. Bagaimana ini bisa terjadi? Dirinya hanya mencintai Jessica, tetapi Jessica mencintai Yuri, sementara Yuri mencintai dirinya.

Sementara itu hubungan Jessica dan Yuri semakin renggang. Jessica menyadari bahwa Yuri berubah dari sikap maupun hatinya.

“Sica eonni kumohon berhentilah menangis, ulljima…jebal…” ucap Seohyun pada suatu malam ketika ia mendapati Jessica menangis sengugukan di beranda apartemen mereka bertiga.

“Yul keluar dari sini.”

“Yul eonni hanya menenangkan diri saja, nanti juga ia akan kembali.”

“Seo, kau tahu bahwa ia sebenarnya tidak mencintai diriku?” Jessica semakin menangis deras. Seohyun benar-benar tidak kuat melihat airmata keluar dari mata orang yang ia cintai begitu dalam.

Seohyun merengkuh tubuh kurus Jessica, memeluk dan mengelus punggungnya. Sedapat mungkin ia menenangkan Jessica dengan pelukan hangatnya.

“Terkadang cinta memang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Karena Tuhan memang sudah membagikan berbagai peran untuk kita. Ada yang berperan mencintai dan dicintai, ada yang hanya berperan mencintai saja tanpa terbalas, bahkan ada peran dimana kita tidak bisa merasakan keduanya.” Ucap Seohyun masih memeluk Jessica.

“Kalau begitu, Tuhan tidak adil?”

“Kenapa tidak? Sebuah perasaan yang ada itu adalah anugerah dari-Nya. Jika untuk saat ini orang yang kita cintai tidak bisa melihat hati kita, bukan berarti selamanya matanya akan tertutup kan?”

“Seo? Kau mengerti sekali masalah percintaan? Bukankah kau belum pernah jadian?” tanya Jessica penuh selidik. Seohyun gelagapan menjawab pertanyaan Jessica.

“Ah aniio, anggap saja aku sedang dapat peran ‘mencintai seseorang secara rahasia’ hehe…”

Jessica lalu menatap Seohyun lama.

Hubungan Seohyun-Jessica-Yuri semakin complicated ketiganya masing-masing sedang tenggelam dalam perasaan yang sulit dicari jalan keluarnya. Yuri terus berusaha mendekati Seohyun dengan berbagai perhatian dan perlakuan manis. Sedangkan, Seohyun sibuk menghibur kesedihan Jessica, merawat Jessica yang jadi mudah jatuh sakit.

Sampai suatu ketika Yuri menyadari bahwa alasan mengapa Seohyun belum menerima cintanya adalah karena ternyata Seohyun mencintai Jessica. Yuri melihat dari gelagat Seohyun yang begitu tulus membantu Jessica, memeluknya, dan mencium keningnya diam-diam ketika Jessica tidur.

“Kau mencintai Sica?” tanya Yuri yang sudah tidak tahan menahan cemburu melihat Seohyun begitu perhatian kepada Jessica.

“Heh? Maksud eonni?” Seohyun pura-pura tidak memahami arah pertanyaan Yuri.

“Kau mencintai dia kan?”

Seohyun tertegun diam.

“Kau mengapa tega?! Kamu tahu aku sangat mencintaimu, tetapi kau malah mencintai dia?” teriak Yuri frustasi.

“Yul eonni, kumohon jangan berteriak seperti itu nanti Sica eonni bisa terbangun.”

“Biar! Aku sudah muak tinggal disini. Selama ini aku menahan-nahan karena dirimu, Joohyun.”

“Eonni, aku tidak mengira kau akan mencintai diriku begitu besar…” lirih Seohyun.

Yuri langsung menarik Seohyun secara kasar kedalam pelukannya. Sangat erat Yuri memeluk, sehingga Seohyun merasa sesak.

“Seo? Yul?” panggil Jessica lemah dari depan kamarnya.

Yuri dan Seohyun kaget bahwa Jessica terbangun dan melihat mereka sedang berpelukan.

“Sica eonni mengapa bangun?” sergah Seohyun seraya melepaskan pelukannya dari Yuri.

“Jadi ternyata yang membuat kau berubah adalah karena kau mencintai Seo? Mencintai Seo diam-diam di belakangku? Ya kan Yul? JAWAB AKU KWON YURI!!!” Teriak Jessica penuh amarah. Tangis dan emosi bercampur menjadi satu.

“Sica eonni bicara apa sih?” sela Seohyun.

“Diam Seo! Aku tidak bicara padamu!”

“Kau benar, aku tidak pernah sungguh-sungguh mencintaimu karena aku mencintai Joohyun!” Jawab Yuri lantang.

Jessica menunjuk Yuri dengan tangannya. “Kau! Kau! Kau jahat!” Lalu Jessica berlari meninggalkan Yuri dan Seohyun berdua.

“Sica eonni mau kemana? Diluar hujan dan kau masih sakit” teriak Seohyun panik.

“Yul eonni, tolong kejar Sica eonni…hanya kau yang bisa membujuknya. Tolong kejar dia…”

Karena Seohyun yang meminta, Yuri pun berlari mencoba mengejar Jessica.

Di jalan raya, di tengah hujan yang lumayan lebat…

Jessica masih berlari dengan terseok-seok. Tubuhnya masih demam, dan kini harus diguyur hujan.

“Yul, mengapa kau tega?” raung Jessica.

“Jessica!!!” panggil Yuri dari arah belakang. Rupanya Yuri berhasil mengejar Jessica.

Namun Jessica tidak peduli dan terus mencoba berlari.

HUP! Yuri berhasil mendapatkan lengan Jessica.

“Lepaskan aku!” bentak Jessica.

“Tidak sebelum kau dengar dulu penjelasan dariku!” balas Yuri.

“Apa lagi yang mau kau jelaskan? Hah?”

“Mianhe, karena telah menyakitimu…”

“Huh! Buat apa!”

“Maaf tidak bisa menjauhkan perasaan ini dari Joohyun, padahal sudah ada dirimu disisiku. Jeongmal mianhe…”

“Kau tahu? Sakit sekali mengetahui orang yang kita cintai ternyata mencintai orang lain! Aku benci dirimu KWON YURI!” Jessica kembali berlari sambil menahan tangisan.

“AKU JUGA SAMA! Aku…aku juga sama dengan dirimu. Joohyun tidak mencintaiku.” Balas Yuri berteriak kepada Jessica yang sudah berlari menjauh. Tetapi Jessica tidak menghiraukan ucapan Yuri.

“JOOHYUN MENCINTAIMU!” Teriak Yuri kembali. Jessica yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya dan menoleh berbalik ke arah Yuri. Namun…tiba-tiba saja BRUKKK!!!

Sebuah mobil minibus yang sedang melaju kencang menghantam tubuh Jessica yang memang ada di tengah-tengah jalan raya. Darah segar mengucur deras dari dahi, mulut, dan bagian tubuh lainnya. Bagi Jessica tiba-tiba semua gelap, namun sepersekian detik sebelum benar-benar gelap, masih terbayang senyum manis seorang anak kecil kepadanya. Senyum Seo kecilnya. ‘Ternyata benar, ia memang mencintaiku…’ lirih Jessica sesaat ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Flashback off

“I see you…” ucap Seohyun menyerah karena memang di dalam mata milik Yuri, terdapat bayangan Jessica yang selama ini ia rindukan.

“Benar-benar bodoh memang…aku baru menyadari mencintaimu sedetik sebelum aku mati.” Ucap Jessica sendu.

“Sica eonni…”

“Selama ini aku tidak ingin kau hidup tidak normal, Seo. Maka dari itu aku selalu mengelak atas perasaanmu. Mianhe, selama hidup aku tidak pernah menyadari cinta yang sesungguhnya untukku.” Ujar Jessica sungguh-sungguh. Memang kenyataannya seperti itu adanya. Selama ini Jessica memang telah menduga Seohyun ada hati dengannya. Namun, Jessica selalu mengelak dan menepis karena tidak ingin Seohyun terjebak dalam cinta terlarang. Seohyun yang ia sayangi bisa menjalin cinta dengan seorang pria baik-baik dan hidup normal bahagia. Bukan seperti dirinya dan Yuri yang memang sudah sial lahir ke dunia.

“Eonni, kau pergi begitu saja pada malam itu. Tahukah kau betapa sakitnya aku, menerima kenyataan kau pergi untuk selamanya?” Seohyun menangis terisak kembali mengingat kejadian paling memilukan, malam tewasnya Jessica.

“Kau adalah penyesalanku…aku benar-benar menyesal tidak mencintaimu semestinya.”

“Sica eonni, apa kau akan pergi lagi?”

“Tentu saja, aku kembali malam ini hanya ingin mendengar sebuah kalimat.”

“Kalimat apa?”

“Kalimat yang sejak dulu ingin kau sampaikan padaku. Apakah ada?”

“Err..jika aku mengatakannya kau akan benar-benar lenyap ya?”

“Iya, aku akan pergi ke tempat semestinya aku berada.”

“Apakah tempat yang jauh?”

“Sangat jauh, tetapi tidak cukup jauh untuk masih bisa mengamatimu.”

Seohyun menatap lekat-lekat sosok Yuri berjiwa Jessica. Dengan gemetar Seohyun mengucapkan sebuah kalimat kepada Jessica.

“Saranghae Sica eonni…”

Chu~~~

Seohyun dan Jessica berciuman sangat intim dan diiringi aliran airmata, ciuman pertama bagi mereka meski dari luar hanya terlihat Seohyun dan Yuri yang sedang berciuman.

“Nado saranghae, Seo…” balas Jessica syahdu.

Seiringnya ciuman mereka, roh Jessica perlahan beranjak keluar dari tubuh Yuri. Dan tentu saja Yuri kaget mendapati dirinya dalam posisi seperti itu.

“Joohyun? Kenapa aku bisa ada disini? Dan hei!mengapa kau menangis?”

“Hu…hu…tidak Yul eonni, aku hanya habis bermimpi indah.”

“Hehehe kau lucu sekali kok mimpi indah malah nangis?” Yuri mengacak-acak rambut Seohyun gemas.

“Iya aku sedih karena terbangun…”

Dari kejauhan, Jessica memandangi dua orang yang spesial dalam hidupnya itu dengan senyuman. Hatinya benar-benar tidak hampa lagi. Penyesalannya telah usai sudah. Kini ia bisa pergi ke surga dengan tenang.

“Hei roh penasaran, kau sudah siap berangkat sekarang?” tegur malaikat tampan.

“Memangnya aku boleh tidak berangkat?” sindir Jessica

“Memang kau tidak bosan menjadi roh penasaran bertahun-tahun disini?”

“Hhh…baiklah mari kita pergi.”

“Oke, pegangan erat pada tanganku!”

“eh, tapi tunggu sebentar. Apakah aku tidak akan bisa melihatnya lagi?” tanya Jessica menunjuk Seohyun yang berada jauh di bawah sana.

“Tenang saja, kau akan bertemu lagi dengannya di kehidupan kalian yang akan datang.”

“Sincha?”

“Ya, tapi janji jangan pernah membuat sebuah penyesalan lagi.”

“Aku janji! tidak akan lagi membiarkannya berperan sebagai orang yang hanya mencintai seorang diri. Karena dia pantas dicintai.” Ucap Jessica pasti.

Puluhan tahun kemudian…

Seorang gadis kecil berambut hitam panjang menghampiri seorang gadis kecil berambut coklat pendek yang sedang menangis tersedu-sedu.

“Eonni mengapa menangis?” tanya gadis berambut hitam.

“Hari ini aku ulangtahun tetapi tidak ada yang mengingatnya…hiks hiks,” jawab gadis berambut cokelat.

“Selamat ulangtahun, eonni…” gadis berambut hitam itu menjulurkan tangannya yang memegang sebatang permen lolypop.

“Heh? Gomawo…”

“Siapa nama eonni?”

“Jessica, kau?”

“Seohyun. Mulai sekarang Sica eonni jangan menangis lagi ya, karena aku akan selalu mengingat hari ini ulangtahunmu.”

“Gomawo…” balas Jessica tersenyum.

-end-

Author’s note: ff yang selesai hanya dalam waktu 2 jam hehe, makanya hancur deh. Ini pair Yulhyun aku hadirkan karena request dari salah seorang my readers 🙂 FF ini dpt insipirasi dari berbagai film hehe 49 days, Eclipse, dll :p

tolong komentarnya ya, aku sedih semakin lama semakin menjamur SILENT READER! huhu.

oke happy read ^^

Satu tanggapan »

  1. it’s awesome..

    kamu emang bakat nulis deh sepertinya.. aku gak jadi silent reader looowww.. hehehehe

    anyway, ceritanya menyentuh. penggambaran kamu bagus.
    betewe, ihhhh aku juga suka 49 days nih. sedih. cici lagi beli kasetnya gitu nonton ulang. hehehe.

    sekali lagi al.. two thumbs up.

  2. astaga thor, makin keren aja ff buatan ente, kalo baca ini rasanya aku lg nonton drama, padahal ga pernah nonton drama korea. wkwkwkwk……………

    aku kasian ma sica, sedih banget yah nasibnya kurang baik…

    btw, thanks yah thor udah bikin nih yulhyun, perfect thor ga ada celah… benar2 oke pokonya….

    kutunggu karya selanjutnya thor, SEMANGAT!!!!!!!!!!!

  3. Wah kata-katanya menyentuh, smp keluar air mata dikit nih 😀
    kata-katanya juga enak, gak terburu-buru.

    terutama aku suka kata2 Seo yg ini “Terkadang cinta memang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Karena Tuhan memang sudah membagikan berbagai peran untuk kita. Ada yang berperan mencintai dan dicintai, ada yang hanya berperan mencintai saja tanpa terbalas, bahkan ada peran dimana kita tidak bisa merasakan keduanya.”

    like this ff 😀

  4. iy nih makin banyak aja silent readers
    oh ya aku mau ngasih saran nih, rate bintangnya ditaruh dibawah cerita aja, soalnya kalau di atas biasanya gak di rate setelah dibaca 😀
    hehe mianhae kebanyakan comment

  5. i see you… hikshiks.. it’s was so great! mski ini seosica.. tapi aku kebawa suasana.. yang ada aku malah terharu, merinding.. dan gak bisa ngomong.. cuma.. WAH!! keren! kena!! paass!!
    SEMANGAT dan lanjut…!!

    *sobs*

  6. Wihhh..banyak kata2 yang keren…!!
    ini FF pertama yang aku baca dengan pair YulSeo lho hahhahaha
    walo agak mengenaskan tapi endingnya manis… 🙂

  7. Pengennya seo ma kyu bkn ma sica or yuri…pengennya seo hidup normal.
    Tp km hebat bisa bikin ff dlm wakt 2 jam, gmn coba mikirnya!
    Lisa lanjutkan ff km yg lain donk yg let it be saya nagih trz neh…?:)

  8. Wah, kata-katanya bagus dan keren. Gimana enggak sih, pembuatannya cuma 2 jam. Hebat.
    Aku lebih suka moment SeoSic :3 soalnya terasa feel-nya.. SeoSic jjang!
    Ditunggu karya2 selanjutnyaa

  9. Huwaaa masa gk seosic sih#ngurung diri di kamar

    ok lh unnie sukses membuat air mataku mengalir terus bagaikan hujan kemarin malam(?)

  10. Huwaaa seosic bagus juga y#dihujat brutal sm yoonyul sebagai pelampiasan cemburu pasanganny
    emm…Dtw mau nulis ap lagi
    tapi ff ny bagus d^_^b

Tinggalkan Balasan ke illaaa Batalkan balasan